MAKALAH AORTA ABDOMINALIS



BAB I
PENDAHULUAN

I.A    Latar Belakang
Aorta abdominalis merupakan kelanjutan dari aorta torakalis setelah lewat dibawah ligamentum arkuata medianus diagfragma. Aorta ini terus turun di retroperitonium  akhirnya membentuk bifurkasio menjadi aa. Iliaka komunis   dextra ke sebelah kiri dari garis tengah setinggi L4. Korpus vertebralis  diskus intervertebralis terletak di belakang aorta sedangkan di depannya, dari atas ke bawah, terletak cabang-cabang anteriornya, pleksus seliaka, kantung bawah, korpus pancreas, sepertiga distal duodenum,  peritoneum parietalis. Batas utama sebelah kanan abdominalis adalah v. kava inferior segkan di sebelah kirinya terletak sambungan duodenojejunal  v. mesentarika inferior.
          Sirkulasi pada daerah abdomen tidaklah lepas dari  sirkulasi sitemik dimana darah masuk dari vena cava superior  inferior lalu masuk ke atrium kanan, setelah itu darah akan masuk ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidal. Darah yang ada di ventrikel kanan masuk ke arteri pulmonalis melalui katup semilunaris pulmonal, setelah itu darah masuk ke paru-paru  di paru-paru itulah darah akan di oksidasi. Setelah darah yang sudah di oksidasi  kaya akan oksigen (O2) maka akan masuk  ke atrium kiri setelah itu masuk lagi ke ventrikel kiri melalui katup mitral atau katup bikuspidal. Ketika darah sudah berada di ventrikel kiri, darah akan di pompakan ke aorta melalui katup semilunaris aorta. Dari aorta darah akan di salurkan ke aorta asenden dimana akan menjadi dua cabang arteri besar yaitu arcus aorta  aorta desenden.  yang saya bahas dalam referat ini adalah terusan dari aorta desenden yaitu aorta abdominal.

Bagian dinding terdiri dari cutis, subcutis, fascia super fisial, otak, lemak, pembuluh darah superfisial, fascis super fisial, otot, lemak, pembuluh darah superfisial, fascia profunda tulang  peritoneum pariental. Bagian dalam akan dijumpai organ–organ seperti, hepar, lien, duodenum, colon, appendix vermiformis, caecum, pembuluh darah arteri vena atau pembuluh limph. Termasuk pembuluh darah yang penting adalah aorta abdominalis dengan cabang–cabangnya.

          Aliran darah ini penting karena pada bagian dalam ini terdapat esophagus, gester, usus halus  usus besar serta rectum  anus sehingga perlu peredaran darah yang bayak agar bila terjadi perlukaan, maka tidak akan terjadi pembusukan pada organ tersebut. Berikut adalah cabang dari arteri abdominal :
1.      Tiga cabang visceral anterior
2.      Tiga cabang visceral lateral
3.      Lima cabang lateral dinding abdomen
4.      Tiga cabang terminal
Akan tetapi yang saya bahas pada fererat saya kali ini adalah “tiga cabang visceral anterior” karena pada blok kali ini yang di bahas adalah tentang traktus digestivus.






I.B    Tujuan  Manfaat
1.       Tujuan
a)       Tujuan dari pembuatan ini adalah untuk mengetahui aorta abdominal  percabangnya.
b)      Untuk memenuhi tugas belajar mandiri
2.       Manfaat
a)      Mengetahui aorta abdominal serta cabang-cabangnya
b)      Menambah ilmu pebgetahuan tentang sirkulasi darah yang ada di daerah abdomen
c)      Mengetahui fungsi dari aorta abdomen beserta cabangnya
d)     Mengetahui cabang-cabang aorta abdomen memperdarahi apa saja









BAB II
PENJELASAN
II.A     Aorta Abdominal  percabangannya
            Cabang-cabang abdominalis utama dari aorta abdominal di antaranya :
II.A.1  Trunkus koeliakus
            Truncus coeliacus terbagi menjadi tiga cabang utama yaitu
1)                 Arteri Gastrika
Arteri gastrika  berasal dari a. seliaka.  Ia berjalan ke atas  kiri untuk mencapai esofagus  kemudian berjalan turun sepanjang kurvatura minor gaster.   Ia memperdarahi sepertiga bawah esofagus  bagian kanan atas gaster.  Arteri Gastrika  mempunyai cabang :
a.       aa. Gastrika
b.      rr. Lienalis
c.       a. Gastroomentalis

                                                                                                        



Arteri gastrika  dapat diidentifikasi pada sisi posterior gaster. Pada approach ini dapat juga melihat aksis seliakus  cabang-cabangnya, serta dapat melihat peritoneum pada permukaan pankreas.
2).     Arteri Splenika
          Beberapa cabang dari arteri splenika akan beranastomose dengan arteri tranversalis yang juga mensuplai darah untuk korpus  kauda pankreas.
3).     Arteri Lienalis
          Lewat sepanjang batas superior pankreas di dinding posterior kantung minor untuk mencapai kutub atas ginjal kiri. Dari sini pembuluh ini lewat ke hiatus lien di ligamentum lienorenale. A. lienalis juga memiliki cabang gastrika brevis, yang memasok darh ke fundus gaster,  cabang gastroepiploika  yang lewat di ligamentum gastrosplenikum unutk mencapai  memaso darah ke kurvatura mayor gaster.
4).     Arteri Hepatika
          Menurun ke sebelah kanan kea rah bagian pertama duodenum di dinding posterior kantung minor. Kemudian lewat di antara lapisan batas bebas omentum minus yang membawanya ke porta hepatis berdekatan dengan vena porta  duktus biliaris (struktur ini bersama-sama membentuk batas anterior dari foramina epiploika). Sebelum mencapai porta hepatis pembuluh ini terbagi menjadi aa. hepatika dextra    dari cabang dextra biasanya keluar a. sistikus. Sebelum naik ke porta hepatis a. hepatika bercabang menjadi cabang-cabang gastroduodenalis  gastrika dextra. A. gastrika dextra lewat di belakang bagian pertaman duodenum  kemudian bercabang lagi menjadi cabang-cabang pankreatikoduodenalis superior  gastoepiploika dextra berjalan sepanjang bagian bawah kurvatura major  memasok darah keg aster.



      

II.A.2  Arteri Mesentarika Superior
            A. mesentarika superior keluar dari aorta abdominalis setinggi L1. Dari atas ke bawah, arteri ini lewat di atas v. renalis  di belakang kolum pangkreas, di ats prosesus unsinatus  di sebelah anterior bagaian ke tiga duodenum.kemudian pembuluh ini berjalan miring ke bawah k e arah fosa iliaka dextra di antara lapisan mesentarium usus halus dimana pembuluh terbagi menjadi cabang-cabang terminalnya. Cabang-cabang a. mesentarika superior adalah :
1)         A. pancreatico duodenalis inferior.
Arteri ini mendarahi caput pangcreas, duodenum pars descendens  duodenum pars inferior  akan beranatomose dengan a. pancreastico duodenalis superior
2)         A. intestinalis
Berjumlah 12 – 15 buah, cabang menuju jejenum  ileum. Umumnya arteri ini akan membentuk arcade, dimana untuk jejenum 1 – 2 buah ( panjang  jarang), segkan untuk ileum bejumlah dapat sampai 5 buah (pendek  rapat ).



3)                  A. ileocolika
Terletak pada fosse iliaca kanan. Cabang sup . beranastomose dengan a. solica dextra. Arteri ini akan memberi cabang ke ileum sebagai a. ileac. Ke appedix sebagai appendicular arteri, a. colica untuk escending colon  a.cecalis anterior  posterior untuk ant.  post.rectum
4)                  A. colica dextra
            Berjalan horizontal di dinding posterior abdomen  memasok darah ke kolom asendens
5)                  A. colica media
            Berjalan pada mesokolon transversum  memasok darah ke dua pertiga proksimal kolom transversum.

II.A.3 Arteri Mesentarika Inferior
           Ini adalah cabang aorta abdominalis, kira – kira 3, 8 cm di atas percabangan aorta abdominimalis ke dalam a. iliaca communis kiri  kanan. Arteri ini akan mendarahi 1/3 distalis colon transversum, flexura colisin. A. mesentarika inferior keluar dari aorta abdominalis setinggi L3. Pembuluh ini bejalan ke bawah  pria untuk menjadi a. iliaka komunis  di mana namanya berubah menjadi a. rektalis superior. Cabang-cabangnya adalah :
1)                 A. koliaka
            Memasok darah ke kolon transversum distal, fleksura lienalis,  kolon desendens bagian atas.
2)                 Dua atau tiga cabang sigmoid
            Berjalan menuju mesokolon sigmoid  memasok darah ke kolon desendens bawah serta kolon sigmoid.


3)                 A. rektalis superior
            Melewati pelvis di belakang rectum  belakang rectum  membentuk anastomosis dengan  aa. rektalis inferior  media. Memasok darah ke rectum  setengah bagian atas kanalis analis
4)                 A. marginalis (Drummond)
Merupaka anastomosis a. koliaka pada batas usus besar. Aya pembuluh ini membentuk sirkulasi kolateral yang kuat di sepanjang kolon
Dari penjelasan di atas semua arteri yang pemperdarahi  pencernaan akan melewati  vorta terlebih dahulu sebelum kemblai ke vena cava inferior.  vorta mulai dari traktus digestivus masuk ke v.vorta hepatis  masuk ke hepar dari hepar masuk ke v. interlobularis kearah interlob ular menjadi sinusoid  brakhir di v.central I tengah lobules hepar setelah di hepar darah akan di curahkan ke v. sublobularis lalu ke v.hapatika propria  

II.B.    Histologi Arteri
           Dari pengertian di atas yang akan di bahas pada bagian histogi ialah struktur pembuluh darah
           Pembuluh darah biasanya terdiri atas lapisan-lapisan yaitu sebagai berikut :
1)                 Tunika Intima
Tunika Intima terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh darah. Di bawah endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang halus yang kag-kag mengandung sel otot polos.
2)                   Tunika Media
Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar. Di antara sel-sel otot polos terdapat sejumlah kolagen, elastic,  proteoglikan. Sel-sel otot polos, tempat utama aktivitas metabolic vaskuler adalah sumber sel dari matriks ekstrasel. Pada arteria,  tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu membrana elasstika interna. Membrane ini terdiri atas elastin, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat berdifusi melalui lubang-lubang yang terdapat dalam membrane  member makan pada sel-sel yang terletak jauh pada dinding pembuluh. Pada pembuluh besar sering di temukan membrane elastika externa yang tipis yang memisahkan tunika media dari tunika adventitia.
3)                   Tunika Adventitia
Tunika adventitia pada dasarnya terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-serabut elastin. Observasi yang mutakhir menunjukan bahwa kolagen dalam adventitia hanya tipe I, segkan kolagen pada tunika media adalah tipe I  III. Pada pembuluh darah yang lebih besar, vasa pasorum bercabang-cabang luas dalam adventitia.
Arteri juga dapat di bagi menjadi tiga tipe yaitu arteri besar, arteri seg  arteri kecil
1)                 Arteri Besar
a.       T. Intima :
Membrana elastika interna sulit untuk diidentifikasi
b.      T.Media.
4/5 ketebalan dinding arteri.
Terdapat serabut elastis.
Otot polos sedikit.
c.       T. Adventitia.
Lapisan jaringan ikat tipis
Membrana elastika eksterna kag tak tampak
Terdapat vasa vasorum  nervivasorum







2)                 Arteri Sedang
a.       Tunika Intima
Membrana elastika interna bergelombang
b.      Tunika Media.
Ketebalan lapisan otot polos 20-40
c.         Tunika Adventitia.
Serabut jaringan ikat tebal, tersusun melingkar.
Membrana elastika eksterna








3)                 Arteri Kecil(arteriol)
a.       Diameter 20 – 100 µm.
b.      Perbandingan tebal dinding : lumen = 2 : 1 .
c.       Tunika intima :
Terdapat sel endotel.
Membrana elastika interna yang menipis (umumnya tidak ada).
Tanpa lapisan sub endotel.
d.      Tunika media :
Sel otot polos melingkar.
Serabut elastis terpencar.
e.       Tunika adventitia :
Lebih tipis dari tunika media.
T.d serabut kolagen  elastis.
4)         Vena Besar
a.       Tunika Intima :
Jaringan ikat lebih tebal.
b.      Tunika Media
Sedikit sel otot polos dan banyak jaringan ikat.
c.       Tunika Adventitia
Lapisan paling tebal t.d jaringan ikat longgar, serabut kolagen dan elastis.
Terdapat vasa vasorum.
Kadang-kadang ditemukan berkas longitudinal otot polos.


5)         Vena Sedang
a.       Tunika Intima
Terdapat endotel, serabut kolagen  elastis terpencar serta membrana elastika interna jarang ditemukan.
b.      Tunika Media
Lapisan tipis otot polos yang bercampur dengan serabut kolagen  elastis.
c.       Tunika Adventitia
d.      Lapisan paling tebal, jaringan ikat kolagen.
6)         Kapiler
a.       Pipa endotel dengan diameter 7 – 9 µm.
b.      Membentuk anyaman.
c.       Terdiri dari lapisan tunggal : endotel  membrana basalis.
d.      Dinding terdiri dari 1 – 3 endotel kapiler.
e.       Kapiler besar t.d 3 – 5 sel endotel.
f.       Mempunyai 3 tipe kapiler :
1.      Kapiler kontinue.
2.      Kapiler fenestrata.
3.      Kapiler sinusoid.




BAB III
KESIMPULAN
III.A    Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa aorta abdominalis bagian dari aorta descendes thoracica setelah melewati hiatus aorticus diaphragma dan masuk cavitas abdominalis, segmentasi vertebra thoracal XII sampai vertebra lumbal IV dengan mencabangkan dua a.iliaca communis
Aorta abdominalis mempunyai 3 cabang besar yaitu :
1.      Truncus coeliacus yaitu untuk memvascularisasi  mulai 1/3 oesophagus sampai pertengahan pars descendens duodenum
2.      a.mesenterica superior memperdarahi pertengahan pars descendens duodenum sampai 1/3 colon transversum
3.      a.mesenterica inferior memperdarahi 1/3 colon transversum sampai pertengahan anus
Sebagian besar darah yang memperdarahi daerah pencernaan akan ke sistem porta terlebih dahulu sebelum masuk ke v. cava inferior

Terimkasih sudah berkunjung ke Blog Pengetahuan. Budayakan untuk berkomentar yang baik dan sesuai dengan materi postingan, komentar yang terlalu singkat kami anggap Spam dan tidak kami tanggapi
EmoticonEmoticon