Pengertian Dan Penjelasan Sterilisasi



Sterilisasi
q  Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :
v  Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi
DESINFEKTAN :
v  Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme
v  Contoh larutan desinfektan :
v  Klorin pemutih 0,5%
                        untuk dekontaminasi permukaan yang lebar
v  Klorin 0,1%
                        Untuk DTT kimia
v  Glutaraldehida 2%
                        mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia   atau sterilisasi kimia
v  Fenol, klorin
            tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir
DEKONTAMINASI :
  • Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)
  • Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh
PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) :
  • Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.
  • DEKONTAMINASI
  • Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
  • CUCI DAN BILAS
  • Gunakan deterjen dan sikat
  • Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam
  •            Metode yang dipilih                                                Metode alternatif
  •            Sterilisasi                                   DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
  • OTOKLAF    PANAS KERING   KIMIAWI               REBUS / KUKUS           KIMIAWI
  • 106 kPa                       170 ˚C                      Rendam               Panci tertutup                                  Rendam
  • 121 ˚C             60 menit                 10-24 jam                  20 menit                          20 menit
  • 30 menit jika
  • Terbungkus
  • 20 menit jika Tidak terbungkus
  • DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN
  • Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi
  • Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka
  1. STERILISASI UAP
q  121 ˚C , tekanan pada 106 kPa
q  20 ' untuk alat tidak terbungkus
q  30 ' untuk alat yang dibungkus
2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
q  170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai setelah suhu yang diinginkan tercapai
q  160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam
3. STERILISASI KIMIA
q  Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-kurangnya 10 jam
q  Formaldehid 8 %, direndam 24 jam
q  Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau sebelum disimpan
  1. DTT dengan merebus
v  Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
v  Merebus 20‘ dalam panci tertutup
v  Seluruh alat harus terendam
v  Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
v  Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu
  1. DTT dengan mengukus
v  Selalu kukus 20‘ dalam kukusan
v  Kecilkan api sehingga air tetap mendidih
v  Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
v  Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
v  Keringkan dalam kontainer DTT
3. DTT dengan kimia :
v  Desinfektan kimia untuk DTT
v  klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%
v  Langkah-langkah DTT Kimia :
v  DEkontaminasi              Cuci+bilas         keringkan
v  Rendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20‘
v  Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udara
v  Segera dipakai atau disimpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT
CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN :
         Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat – 1
                                                               % larutan yang diinginkan
         JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9
                                  0,5%
         Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) kedalam 1 bagian larutan klorin konsentrat
         Terdapat rumus 9 : 1
                                                  Air : Klorin
Contoh soal :
  1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc
  2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter
Jawab :
  1. Air       = 9 x 500 cc = 450 cc
                                      10
            Klorin = 1 x 500 cc =   50 cc
                                      10                     500 cc
  1. 1 liter   = 1000 cc
            Air       = 9 x 1000 cc = 900 cc
                                      10
            Klorin  = 1  x 1000 cc = 100 cc
                                      10                     1000 cc
                         
Tujuan :
Ø  Melindungi petugas pembuangan sampah dari perlukaan
Ø  Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan
Ø  Mencegah penularan infeksi terhadap para petugas kesehatan
Ø  Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya
Ø  Membuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif) dengan aman
Sampah medis terbagi 2 :
  1. Tidak terkontaminasi
Ø  Tidak memberikan resiko infeksi
Ø  Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik yang digunakan didalam klinik
Ø  Dapat dibuang ditempat sampah umum
  1. Terkontaminasi
Ø  Membawa mikroorganisme yang mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang yang kontak baik nakes maupun masyarakat
Ø  Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)
  1. Sampah lain yang tidak mengandung bahan infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan
Ø  Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan)
Ø  Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk kemoterapi)
Ø  Sampah yang mengandung logam berat (misal air raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas gigi,dll)
Ø  Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.

Terimkasih sudah berkunjung ke Blog Pengetahuan. Budayakan untuk berkomentar yang baik dan sesuai dengan materi postingan, komentar yang terlalu singkat kami anggap Spam dan tidak kami tanggapi
EmoticonEmoticon