DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Sejarah EYD............................................................................................ ........... 1
Manfaat Menggunakan EYD............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian EYD .................................................................................................. 3
A. Penulisan Huruf ........................................................................................ 3
B. Penuisan tanda baca ................................................................................ 21
BAB III PENUTUP
Kata Penutup ..................................................................................................... 33
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah EYD
Sebelum EYD, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, (sekarang Pusat Bahasa), pada tahun 1967 mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK). Ejaan baru pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia Ejaan Malindo. Para pelaksaannya pun disamping terdiri dari panitia Ejaan LBK, juga dari panitia ejaan dari Malaysia. Panitia itu berhasil merumuskan suatu konsep ejaan yang kemudian diberi nama Ejaan Baru. Panitia itu bekera atas dasar Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No.062/67, tanggal 19 September 1967.
Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Mentri Pelajaran Malaysia, Tun Hussein Onn dan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan.
Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972, berlaku sistem ejaan latin bagi bahasa Melayu (“Rumi”) dalam istilah Bahasa Melayu Malaysia) dan Bahasa Indonesia. Di Malaysia, Ejaan Baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama ( ERB). Pada waktu pidato kenegaraan untuk memperingati HUT RI ke – XXVII, tanggal 17 Agustus 1972 diresmikan pemakaian Ejaan Baru untuk Bahasa Indonesia oleh Presiden RI. Dengan Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972, ejaan tersebut dikenal dengan nama Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).
Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EYD adalah :
• Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.
• Penulisan kata.
• Penulisan tanda baca.
• Penulisan singkatan dan akronim.
• Penulisan angka dan lambang bilangan.
• Penulisan unsur serapan.
Sebelumnya “oe” sudah menjadi “u” saat Ejaan Van Ophuijsen diganti dengan Ejaan Republik. Jadi sebelum EYD, “oe” sudah tidak digunakan.
B. Manfaat tentang makalah EYD
· Mengurangi kesalahan dalam penulisan kalimat
· Tahu banyak tentang penulisan dengan baik sesuai dengan kaidah yang berlaku
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
EYD adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan inimenggantikan ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Republik atau Ejaan Roeswandi.
A. Penulisan Huruf
1. Huruf kapital atau huruf besar
Ø Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.Misalnya:
· Kami menggunakan barang produksi dalam negeri.
· Siapa yang datang tadi malam?
· Ayo, angkat tanganmu tinggi-tinggi!
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.Misalnya:
· Adik bertanya, ”Kapan kita ke Taman Safari?”
· Bapak menasihatkan, ”Jaga dirimu baik-baik, Nak!”
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan nama kitab suci, termasuk ganti untuk Tuhan.Misalnya:
· Allah, Yang Mahakuasa, Islam, Kristen, Alkitab, Quran, Weda, Injil.
· Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hambanya.
· Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yangEngkau beri rahmat.
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.Misalnya:
· Haji Agus Salim, Imam Syafii, Nabi Ibrahim, Raden Wijaya.
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.Misalnya:
· Presiden Yudhoyono, Mentri Pertanian, Gubernur Bali.
· Profesor Supomo, Sekretaris Jendral Deplu.
Ø Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.Misalnya:
· Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
· Kapten Amir telah naik pangkat menjadi mayor.
· Keponakan saya bercita-cita menjadipresiden.
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.Misalnya:
· Albar Maulana
· Kemal Hayati
· Muhammad Rahyan
Ø Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.Misalnya:
· mesin diesel
· 10 watt
· 2 ampere
· 5 volt
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa-bangsa dan bahasa. Perlu diingat, posisi tengah kalimat, yang dituliskan dengan huruf kapital hanya huruf pertama nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa; sedangkan huruf pertama kata bangsa, suku, dan bahasa ditulis dengan huruf kecil.
Penulisan yang salah:
· Dalam hal ini Bangsa Indonesia yang ….
· …. tempat bermukim Suku Melayu sejak ….
· …. memakai Bahasa Spanyol sebagai ….
Penulisan yang benar:
· Dalam hal ini bangsa Indonesia yang ….
· …. tempat bermukim suku Melayu sejak ….
· …. memakai bahasa Spanyol sebagai ….
Ø Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.Misalnya:
· keinggris-inggrisan
· menjawakan bahasa Indonesia
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.Misalnya:
· tahun Saka
· bulan November
· hari Jumat
· hari Natal
· perang Dipenogoro
Ø Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.Misalnya:
· Ir. Soekarno dan Drs. Moehammad Hattamemproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
· Perlombaan persenjataan nuklir membawa risiko pecahnya perang dunia.
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi. Misalnya:
Salah Benar
teluk Jakarta Teluk Jakarta
gunung Semeru Gunung Semeru
danau Toba Danau Toba
selat Sunda Selat Sunda
Ø Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.Misalnya:
· Jangan membuang sampah ke sungai.
· Mereka mendaki gunung yang tinggi.
Ø Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.Misalnya:
· garam inggris
· gula jawa
· soto madura
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, nama resmi badan/lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. Misalnya:
· Departemen Pendidikan Nasional RI
· Majelis Permusyawaratan Rakyat
· Undang-Undang Dasar 1945
Ø Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi lembaga pemerintah, ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Perhatikan penulisan berikut.
· Dia menjadi pegawai di salah satu departemen.
· Menurut undang-undang, perbuatan itu melanggar hukum.
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf kapital setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan/ lembaga.Misalnya:
· Perserikatan Bangsa-Bangsa.
· Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) dalam penulisan nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, dalam, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.Misalnya:
· Idrus menulis buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
· Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
· Dia agen surat kabar Suara Pembaharuan.
· Ia menulis makalah ”Fungsi Persuasif dalam Bahasa Iklan Media Elektronik”.
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti Bapak, Ibu, Saudara, Kakak, Adik, Paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.Misalnya:
· ”Kapan Bapak berangkat?” tanya Nining kepadaIbu.
· Para ibu mengunjungi Ibu Febiola.
· Surat Saudara sudah saya terima.
Ø Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam penyapaan. Misalnya :
· Kita semua harus menghormati bapak dan ibu kita.
· Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya:
· Dr. : doktor
· M.M. : magister manajemen
· Jend. : jendral
· Sdr. : saudara
Ø Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya:
· Apakah kegemaran Anda?
· Usulan Anda telah kami terima.
2. Huruf Miring
Ø Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.Misalnya:
· majalah Prisma
· tabloid Nova
· surat kabar Kompas
Ø Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.Misalnya:
· Huruf pertama kata Allah ialah a
· Dia bukan menipu, melainkan ditipu
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
Ø Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.Misalnya:
· Nama ilmiah padi ialah Oriza sativa.
· Politik devide et impera pernah merajalela di benua hitam itu.
Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut.
· Negara itu telah mengalami beberapa kudeta (dari coup d’etat)
C. Penulisan Kata
1. Kata Dasar
Ø Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya:
- Kantor pos sangat ramai.
- Buku itu sudah saya baca.
- Adik naik sepeda baru
(ketiga kalimat ini dibangun dengan gabungan kata dasar)
2. Kata Turunan
Ø Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.Misalnya:
- Berbagaiketetapan sentuhan
- gemetar mempertanyakan terhapus
Ø Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.Misalnya:
- diberi tahu, beri tahukan
- bertanda tangan, tanda tangani
- berlipat ganda, lipat gandakan
Ø Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya :
- memberitahukan
- ditandatangani
- melipatgandakan
3. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya:
- anak, buku-buku, berjalan-jalan, dibesar-besarkan, gerak-gerik, huru-hara, lauk-pauk,
- mondar-mandir, porak-poranda, biri-biri, kupu-kupu, laba-laba.
4. Gabungan Kata
Ø Gabungan kata yang lazim disebutkan kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.Misalnya:
- duta besar, kerja sama, kereta api cepat luar biasa, meja tulis, orang tua, rumah sakit, terima kasih, mata kuliah.
Ø Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang berkaitan.Misalnya:
- alat pandang-dengar (audio-visual), anak-istri saya (keluarga), buku sejarah-baru (sejarahnya yang baru), ibu-bapak (orang tua), orang-tua muda (ayat ibu muda) kaki-tangan penguasa (alat penguasa)
Ø Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya sudah sangat padu sehingga tidak dirasakan lagi sebagai dua kata. Misalnya:
- acapkali, apabila, bagaimana, barangkali, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, halal-bihalal, kacamata, kilometer, manakala, matahari, olahraga, radioaktif, saputangan.
Ø Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.Misalnya:
- adibusana, antarkota, biokimia, caturtunggal, dasawarsa, inkonvensional, kosponsor,
- mahasiswa, mancanegara, multilateral, narapidana, nonkolesterol, neokolonialisme, paripurna,
- prasangka, purna-wirawan, swadaya, telepon, transmigrasi.
Ø Jika bentuk terikan diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua unsur kata itu ditulisakan tanda hubung (-). Misalnya:
- non-Asia, neo-Nazi
5. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Ø Kata ganti ku dan kau sebagai bentuk singkat kata aku dan engkau, ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.Misalnya :
- Bolehkan aku ambil jeruk ini satu?
- Kalau mau, boleh engkau baca buku itu.
- Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut ini.
6. Kata Depan di, ke, dan dari
Ø Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.Misalnya:
- Tinggalah bersama saya di sini.
- Di mana orang tuamu?
- Saya sudah makan di rumah teman.
- Ibuku sedang ke luar kota.
- Ia pantas tampil ke depan.
- Duduklah dulu, saya mau ke dalam sebentar.
- Bram berasal dari keluarga terpelajar.
Akan tetapi, perhatikan penulisan yang berikut:
- Kinerja Lely lebih baik daripada Tuti.
- Kami percaya kepada Anda.
- Akhir-akhir ini beliau jarang kemari.
7. Kata Sandang si dan sang
Ø Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya Misalnya:
Salah Benar
Sikecil si kecil
Sipemalu si pemalu
Sangdiktator sang diktator
Sangkancil sang kancil
8. Partikel
Ø Partikel –lah dan –kah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.Misalnya:
- Bacalah peraturan ini sampai tuntas.
- Siapakah tokoh yang menemukan radium?
Ø Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.Misalnya:
- Apa pun yang dikatakannya, aku tetap tak percaya.
- Satu kali pun Dedy belum pernah datang ke rumahku.
- Bukan hanya saya, melainkan dia pun turut serta.
Catatan:
Kelompok berikut ini ditulis serangkaian, misalnya adapun, andaipun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun. Misalnya:
- Adapun sebab-musababnya sampai sekarang belum diketahui.
- Bagaimanapun juga akan dicobanya mengajukan permohonan itu.
- Baik para dosen maupun mahasiswa ikut menjadi anggota koperasi.
- Walaupun hari hujan, ia datang juga.
Ø Partikel per yang berarti (demi), dan (tiap) ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya:
- Mereka masuk ruang satu per satu (satu demi satu).
- Harga kain itu Rp 2.000,00 per meter (tiap meter).
B. Pemakaian Tanda baca
1. Tanda titik (.)
Ø Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya:
- Anak kecil itu menangis.
- Mereka sedang minum kopi.
- Adik bungsunya bekerja di Samarinda.
Ø Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf pengkodean suatu judul bab dan subbab.Misalnya:
- III. Departemen Dalam Negeri
- Direktorat Jendral PMD
- Direktorat Jendral Agrari
- 1. Subdit ….2. Subdit ….
I. Isi Karangan 1. Isi Karangan
A. Uraian Umum 1.1 Uraian Umum
B. Ilustrasi 1.2 Ilustrasi
1. Gambar 1.2.1 Gambar
2. Tabel 1.2.2 Tabel
3. Grafik 1.2.3 Grafik
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka pada pengkodean sistem digit jika angka itu merupakan yang terakhir dalam deret angka sebelum judul bab atau subbab.
Ø Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu dan jangka waktu.Misalnya:
- pukul 12.10.20 (pukul 12 lewat 10 menit 20 detik)
- 12.10.20 (12 jam, 10 menit, dan 20 detik)
Ø Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.Misalnya:
- Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
- Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
- Nomor gironya 5645678.
Ø Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.Misalnya:
- Lawrence, Marry S, Writting as a Thingking Process. Ann Arbor: University of Michigan Press, 1974.
Ø Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Misalnya:
- Calon mahasiswa yang mendaftar mencapai 20.590 orang.
- Koleksi buku di perpustakaanku sebanyak 2.799.
Ø Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, misalnya judul buku, karangan lain, kepala ilustrasi, atau tabel.Misalnya:
- Catur Untuk Semua Umur (tanpa titik)
- Gambar 1: Bentuk Surat Resmi Indonesia Baru (tanpa titik)
Ø Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim atau tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.Misalnya:
- Jakarta, 11 Januari 2005 (tanpa titik)
- Yth. Bapak. Tarmizi Hakim (tanpa titik)
- Jalan Arif Rahman Hakim No. 26 (tanpa titik)
- Palembang 12241 (tanpa titik)
- Sumatera Selatan (tanpa titik)
- Kantor Pengadilan Negeri (tanpa titik)
- Jalan Teratai II/ 61 (tanpa titik)
- Semarang 17350 (tanpa titik)
2. Tanda koma (,)
Ø Tanda koma dipaki di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya:
- Reny membeli permen, roti, dan air mineral.Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus, memerlukan prangko.
Menteri, pengusaha, serta tukang becak, perlu makan.
Ø Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.Misalnya:
- Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
- Didik bukan anak saya, melainkan anak Pak Daud.
Ø Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.Misalnya:
Anak Kalimat Induk Kalimat
Kalau hujan tidak reda saya tidak akan pergi
Karena sakit, kakek tidak bisa hadir
Ø Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak itu mengiringi induk kalimatnya.Misalnya:
Induk Kalimat Anak Kalimat
Saya tidak akan pergi kalau hujan tidak reda.
Kakek tidak bisa hadir karena sakit
Ø Tanda koma harus dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.Misalnya:
- Meskipun begitu, kita harus tetap jaga-jaga.
- Jadi, masalahnya tidak semudah itu.
Ø Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.Misalnya:
- O, begitu?
- Wah, bagus, ya?
- Aduh, sakitnya bukan main.
Ø Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.Misalnya:
- Kata ibu, ”Saya berbahagia sekali”.
- ”Saya berbahagia sekali,” kata ibu.
Ø Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya:
- Surat ini agar dikirim kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta Pusat. Sdr. Zulkifli Amsyah, Jalan Cempaka Wangi VII/11, Jakarta Utara 10640
- Jakarta, 11 November 2004
- Bangkok, Thailand
Ø Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.Misalnya:
- Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diskusi Insan Mulia, 2001), hlm. 27.
Ø Tanda koma dipakai di antara orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.Misalnya:
- A. Yasser Samad, S.S.
- Zukri Karyadi, M.A.
Ø Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.Misalnya:
- Guru saya, Pak Malik, Pandai sekali.
- Di daerah Aceh, misalnya, masih banyak orang laki-laki makan sirih.
- Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti praktik komputer.
Bandingkan dengan keterangan pembatas yang tidak diapit oleh tanda koma.
Semua siswa yang berminat mengikuti lomba penulisan resensi segera mendaftarkan namanya kepada panitia.
Ø Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
- Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersunguh-sungguh.
- Atas pertolongan Dewi, Kartika mengucapkan terima kasih.
Ø Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.Misalnya:
- ”Di mana pameran itu diadakan?” tanya Sinta.
- ”Baca dengan teliti!” ujar Bu Guru.
3. Tanda Titik Koma (;)
Ø Tanda titik koma untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.Misalnya:
- Hari makin siang; dagangannya belum juga terjual.
Ø Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.Misalnya:
- Ayah mencuci mobil; ibu sibuk mengetik makalah; adik menghapal nama-nama menteri; saya sendiri asyik menonton siaran langsung pertandingan sepak bola.
Ø Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam kalimat kompleks yang tidak cukup dipisahkan dengan tanda koma demi memperjelas arti kalimat secara keseluruhan.Misalnya:
- Masalah kenakalan remaja bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab para orang tua, guru, polisi, atau pamong praja; sebab sebagian besar penduduk negeri ini terdiri atas anak-anak, remaja, dan pemuda di bawah umur 21 tahun.
BAB III PENUTUP
Kata Penutup
Sekian makalah yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Untuk itu, kami minta saran dan kritikan untuk makalah yang disusun oleh kami. Terimakasih.
1 komentar so far
Saya Rambo Hitam dari Grammy, saya bekerja di Kem Grammy, isteri saya meninggal dunia 6 tahun yang lalu dan sejak saya menjaga anak tunggal saya bernama Clinton, seorang kawan nasihat saya untuk mencari isteri, pada pencarian saya bertemu Jennifer dia dan wanita Inggeris, Saya suka begitu banyak bahawa saya boleh memberikan segala-galanya dia berusia 37 tahun, selepas beberapa waktu bertarikh saya begitu banyak cinta dengannya, kami mempunyai beberapa salah faham, dan dia pecah dengan saya dan saya merayu kepadanya untuk kembali anak saya dipanggil dia berkata Tidak, bahawa dia telah menemui orang lain, dan kita suka antara satu sama lain selepas beberapa hari saya membaca artikel tentang bagaimana Dr Lomi boleh membantu membawa kembali , Saya memutuskan untuk mencuba, saya menghubungi Dr Lomi untuk membantu beliau memberitahu saya apa yang perlu dilakukan untuk membawa balik kekasih saya yang saya lakukan, dia melakukan doa dan Jennifer kembali dia mencintai saya dan menghargai saya lebih sekarang, dan kami mempunyai masa terbaik dalam hidup kita, Dr Lomi juga menyediakan beberapa herba semulajadi yang membuat saya kuat dan sihat lagi sekarang saya merasa seperti seorang pemuda saya berpuas hati dengan seksualnya sangat baik kita berdua gembira, hubungi Dr Lomi pada nombor WhatsApp +2349034287285 atau e-mel kepadanya di lomiultimatetemple@gmail.com HE MEMPUNYAI PENYELESAIAN TERBAIK UNTUK ANDA...
Terimkasih sudah berkunjung ke Blog Pengetahuan. Budayakan untuk berkomentar yang baik dan sesuai dengan materi postingan, komentar yang terlalu singkat kami anggap Spam dan tidak kami tanggapi
EmoticonEmoticon