Artikel Kebutuhan Dasar Manusia menurut Virginia Henderson

Model Konsep Keperawatan Virginia Henderson
A. Definisi Keperawatan Menurut Virginia
Henderson
Virginia Henderson memperkenalkan definition of
nursing (definisi keperawatan). Ia menyatakan
bahwa definisi keperawatan harus menyertakan
prinsip keseimbangan fisiologis. Definisi ini
dipengaruhi oleh persahabatan dengan seorang
ahli fisiologis bernama Stackpole. Henderson
sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi
keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional.
Menurutnya tugas unik perawat adalah
membantu individu baik dalam keadaan sehat
maupun sakit, melalui upayanya melaksanakan
berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan
dan penyembuhan individu atau proses
meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan
secara mandiri oleh individu saat ia memiliki
kekuatan, kemampuan, kemauan atau
pengetahuan untuk itu (tugas perawat). Di
samping itu, Henderson juga mengembangkan
sebuah model keperawatan yang dikenal dengan
“The Activities of Living”. Model tersebut
menjelaskan bahwa tugas perawat adalah
membantu individu dengan meningkatkan
kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak
tergantung pada dokter. Akan tetapi perawat
tetap menyampaikan rencananya pada dokter
sewaktu mengunjungi pasien.
B. Model Keperawatan Menurut Virginia
Henderson
Virginia Henderson adalah ahli teori
keperawatan yang penting yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai
profesi yang mendunia. Ia membuat model
konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi
keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri.
Masalah intinya adalah apakah perawat cukup
berbeda dari profesi lain dalam layanan
kesehatan dalam hal kinerja?. Pertanyaan ini
merupakan hal yang penting sampai 1950-an,
perawat lebih sering melakuakan instruksi
dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama
yang mencarifungsi unik dalam keperawatan.
Pada saat ia menulis pada 1960-an ia
dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif dari
praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut
mencakup:
a) Authoritarian dan struktur hierarki di
rumahsakit
b) Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada
penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.
c) Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi
dengan pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu.
d) Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia
miliki selama karier keperawatannya di Amerika
Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan.
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik
dari keperawatan, perubahan sosial tidak
diragukan lagi untuk memainkan peranan besar
dalam perkembangan pandangan dan ide-
idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu
kebetulan bahwa ilmu perilaku memiliki
pengaruh besar pada pandangan dan pendapat
kita tentang masyarakat pada tahun 1960-an.
Oleh karena itu, inisiatifnya diarahkan untuk
memberikan perhatian yang lebih pada aspek-
aspek psikososial dari perawatan pasien. Virginia
Henderson diminta untuk mempublikasikan
model konseptual oleh International Council of
Nurses (ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966)
adalah definisi keperawatan berikut yang saat
ini menjadi definisi yang sudah diterima secara
umum :
“Fungsi unik dari keperawatan adalah untuk
membantu individu sehat atau sakit, dalam hal
memberikan kesehatan atau pemulihan
(kematian yang damai) yang dapat dilakukan
tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan,
kemauan atau pengetahuan. Dan melakukannya
dengan cara tersebut dapat membantunya
mendapatkan kemandirian secepat mungkin”.
Henderson sangat dipengaruhi Edward
Thorndyke, yang banyak melakukan penelitian
dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan
teori-teori Thorndyke dan definisinya sendiri
tentang keperawatan, Henderson memberi tugas
keperawatan menjadi empatbelas tugas yang
berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pembagian asuhan keperawatan menjadi
empatbelas kebutuhan manusia ini menjadi
pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan
bahwa :
1. Perawat harus selalu mengakui bahwa
terdapat pola kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi.
2. Perawat harus selalu mencoba menempatkan
dirinya pada posisi pasien sebanyak mungkin.
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi
seseorang untuk menempatkan diri pada posisi
pasien, dan kalaupun memungkinkan hal
tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini
kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi.
Ketika Henderson berbicara mengenai
kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan
dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat
membantu pasien memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan
keperawatan dasar. Oleh karena itu, Henderson
menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar
ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi
tersebut sebagai contoh adalah :
a) Rumahsakit Umum
b) Rumahsakit Jiwa
c) Institusi untuk penderita cacat mental
d) Rumah perawatan
e) Perawatan di rumah
Jadi menurut Hendeson, lapangan kerja perawat
tidak terbatas hanya di rumahsakit umum.
Henderson juga menekankan pada pentingnya
merencanakan asuhan. Dalam modelnya ia
menggambarkan rencana keperawatan, metode
eskematik untuk pengawasan asuhan.
Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi
hal-hal berikut :
a. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.
b. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh
dilakukan
c. Perubahan-perubahan yang harus dibuat
C. Hubungan Model Keperawatan dengan
Paradigma Keperawatan
a. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, jiwa dan raga adalah satu kesatuan.
Lebih lanjut lagi, individu dan keluarganya
dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia
harus berupaya untuk mempertahankan
keseimbangan fisiologi dan emosional.
b. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai
seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
manusia.
c. Sehat dan sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu yang oleh
Henderson dihubungkan dengan kemandirian.
Karakteristik utama dari sakit adalah
ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas
individu (pasien) untuk memuaskan kebutuhan
manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah
kemandirian dan sakit adalah ketergantungan
dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat
juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan
kemandirian.
d. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk
membantu individu, baik apakah ia sakit atau
sehat, dalam peran tambahan atau peran
pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah
untuk membantu individu memperoleh kembali
kemandiriannya sesegera mungkin. Namun
demikian, keputusan Henderson untuk
meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan
sesuatu untuk pasien, jika ia tidak dapat
melakukannya maka sendiri tidak disetujui oleh
profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskan
lebih lanjut.
D. Konsep Utama Teori Virginia Henderson
A. MANUSIA.
Henderson melihat manusia sebagai individu
yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan atau kematian yang damai,
serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia
terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan. Ke-14
kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bernafas secara normal.
2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas
normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta
melindungi integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa
melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam
mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut
atau pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung
unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai
kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa
penasaran yang menuntun pada perkembangan
normal dan kesehatan serta menggunakan
fasilitas kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas
dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori,
yaitu komponen komponen kebutuhan biologis,
psikologis, sosiologis dan spiritual. Kebutuhan
dasar poin 1 – 9 termasuk komponen kebutuhan
biologis. Poin 10 dan 14 termasuk komponen
kebutuhan psikologis. Poin 11 termasuk
kebutuhan spiritual. Sedangkan poin 12 dan 13
termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan
tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu
sama lain (inseparable). Sama halnya dengan
klien dan keluarga, mereka merupakan satu
kesatuan (unit).
B. KEPERAWATAN
Menurut Henderson, perawat mempunyai fungsi
yang unik yaitu untuk membantu individu baik
dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai
anggota tim kesehatan, perawat mempunyai
fungsi independence di dalam penanganan
perawat berdasarkan kebutuhan dasar manusia
(14 kebutuhan dasar manusia). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki
pengetahuan biologis maupun sosio.
C. KESEHATAN
Sehat adalah siklus hidup yang menjadi dasar
seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting dari pada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi
sehat, diperlukan kemandirian dan saling
ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki
kekuatan, kehendak serta pengetahuan yang
cukup.
D. LINGKUNGAN
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
terkait dengan aspek lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol
lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari
cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang
keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan
penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang
terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial
dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin
hubungan antara perawat dan klien. Menurut
Henderson, hubungan perawat dengan klien
terbagi menjadi tiga tingkatan, mulai dari
hubungan sangat bergantung hingga hubungan
sangat mandiri.
1) Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi
pasien.
2) Perawat sebagai penolong (helper) bagi
pasien.
3) Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasien yang gawat, perawat
berperan sebagai pengganti (substitute) di
dalam memenuhi kekurangan pasien akibat
kekuatan fisik, kemampuan atau kemauan pasien
yang berkurang. Dalam hubungan antara
perawat dan pasien ini perawat berfungsi untuk
“melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu
dan pasien berada pada fase pemulihan,
perawat berperan sebagai penolong (helper),
untuk menolong atau membantu pasien
mendapatkan kembali
kemandiriannya.kemandirian ini sifatnya relatif,
sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak
bergantung pada orang lain. Meskipun demikian,
perawat berusaha keras saling bergantung demi
mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra
(partner), perawat dan pasien bersama-sama
menerusakan rencana perawatan bagi pasien.
Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap
memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut
dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan
faktor lainnya seperti usia, tabiat, kondisi
emosional, status sosial atau budaya, serta
kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan hubungan perawat dan dokter,
Henderson berpendapat bahwa perawat tidak
boleh selalu melaksanakan perintah dokter.
Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang
membolehkan seorang dokter memberi perintah
kepada pasien atau tenaga kerja lainnya. Tugas
perawat adalah membantu pasien dalam
melakukan manajemen kesehatan ketika tidak
ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang
dirumuskan oleh perawat dan pasien tetap harus
dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan
oleh dokter.
E. Prinsip Dasar Model Keperawatan Menurut
Henderson
a. Fungsi unik perawat.
b. Upaya pasien ke arah kemandirian.
c. Asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan
dasar manusia.
d. Perencanaan yang akan diberikan
F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses
Keperawatan
Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam
kaitannya dengan praktik keperawatan
menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas
utama sebagai pemberi asuhan keperawatan
langsung kepada pasien. Manfaat asuhan
keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi
pasien, yang semula bergantung pada orang lain
menjadi lebih mandiri. Perawat dapat membantu
pasien beralih dari kondisi bergantung
(dependent) menjadi mandiri
(independent)dengan mengkaji, merencanakan,
mengimplemetasikan, serta mengevaluasi 14
komponen penangana perawatan dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat
menilai kebutuhan dasar pasien berdasarkan 14
komponen diatas. Dalam mengumpulkan data,
perawat menggunaka metode observasi, indra
penciuman, peraba, dan pendengaran. Setelah
data terkumpul, perawat menganalisis data
tersebut dan membandingkannya dengan
pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil
analisis tersebut menghasilkan diagnosis
keperawatan yang akan muncul. Diagnosis
keperawatan, menurut Henderson,dibuat dengan
mengenali kemampuan individu dalam
memenuhi kebutuhannya dengan atau tanpa
bantuan, serta dengan mempertimbangkan
kekuatan atau pengetahuan yang dimiliki
individu.
Tahap perencanaan, menurut Henderson,
meliputi aktivitas penyusunan rencan perawatan
sesuai kebutuhan individu termasuk di dalamnya
perbaikan rencana jika ditemukan adanya
perubahan serta dokumentasi bagaimana
perawat membantu individu dalam keadaan
sehat atau sakit. Selanjutnya, pada tahap
implementasi, perawat membantu individu
memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun
dalam rencana perawatan guna membantunya
meninggal dalam keadaan damai. Intervensi
yang diberikan perawat sifatnya individual,
bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar
belakang budaya, keseimbangkan emosional, dan
kemampuan intelektual serta fisik individu.
Terakhir, perawat megevaluasi pencapaian
kriteria yang diharapkan dengan menilai
kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
G. Hubungan Perawat-pasien-dokter
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin
hubungan antara perawat dank lien. Menurut
Henderson ( dalam asmadi, 2008), hubungan
perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai
dari hubungan sangat bergantung hingga
hubungan sangat mandiri :
1) Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi
pasien
Pada situasi pasien yang gawat, perawat
berperan sebagai pannganti (substitute) didalam
memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan
fisik, kemampuan, atau kemauan pasien yang
berkurang. Disini perawat berfungsi untuk
melengkapi.
2) Perawat sebagai penolong (helper) bagi
pasien.
Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada
pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai
penolong (helper) untuk menolong atau
membantu pasien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya. Kemandirian ini bersifat
relative, sebab tidak ada satupun manusia yang
tidak bergantung kepada orang lain. Meskipun
demikian, perawat berusaha keras saling
bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien.
3) Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien
bersama-sama merumuskan rencana perawatan
bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap
pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi. Hanya saja, kebuhan dasar
tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi
patologis dan factor lainnya, seperti usia, tabiat,
kondisi emosional, status social atau budaya,
serta kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan dengan hubungan perawat-
dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat
tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah
dokter. Henderson sendiri mempertanyakan
filosofi yang memperbolehkan dokter memberi
perintah kepada perawat atau tenaga kesehatan
lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien
dalam melakukan manajemen kesehatan ketika
tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan
yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus
dijalankan sedemikian rupa sehinnga dapat
memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan
oleh dokter.
H. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan
yang dikemukakan oleh Henderson adalah untuk
bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat
mungkin. Dimana pasien merupakan makhluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen
bio, psiko, sosial dan spiritual yang mempunyai
14 kebutuhan. Menurut Henderson peran
perawat adalah menyempurnakan dan
membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian
dalam memenuhi 14 kebutuhan dasar pasien.
Faktor menurunnya kekuatan, kemauan dan
pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien
dalam memperoleh kemandirian. Untuk itu
diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah
mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi,
menambah, menguatkan, kemauan dan
pengetahuan.

Terimkasih sudah berkunjung ke Blog Pengetahuan. Budayakan untuk berkomentar yang baik dan sesuai dengan materi postingan, komentar yang terlalu singkat kami anggap Spam dan tidak kami tanggapi
EmoticonEmoticon