Mitos dan Fakta Menarik Seputar Tumbuh Kembang Anak

Mitos dan Fakta Menarik Seputar Tumbuh Kembang Anak - Banyak mitos berkembang di masyarakat mengenai permasalahan tumbuh kembang anak. Sebagai contoh, mendengarkan musik classic bisa meningkatkan IQ anak. Sering mendengar hal ini? Atau banyak lagi yang lainnya. Di sini kita akan membahas beberapa mitos saja beserta faktanya. Simak langsung, yuk!


mitos fakta menarik tentang bayi mendengarkan music klasik


1. Memperdengarkan Musik Klasik seperti Mozart bisa Meningkatkan IQ Anak!

Akhir-akhir ini mitos tersebut memang semakin tenggelam, namun masih tetap ada yang mempercayainya. Kita seolah disihir oleh pernyataan tersebut untuk membeli kaset musik klasik ketika bayi masih dalam kandungan. Darimana mitos tersebut beredar?

Mitos tersebut tenyata berawal dari sebuah penelitian di Universitas of California, pada sekitar tahun 1993. Objek penelitian mereka adalah mahasiswa yang dibagi beberapa menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama diperdengarkan musik klasik dari Mozart, musik relaksasi, dan ada juga yang tidak diperdengarkan musik apapun. Setelah itu mereka diberi sebuah tes untuk menguji efeknya. Dan hasilnya, sekelompok mahasiswa yang mendengarkan musik Mozart mendapatkan nilai tertinggi.

Kalau kita teliti lagi, sepertinya memang tidak ada kaitannya antara hasil penelitian tersebut dengan mitos yang kemudian beredar. Bisa dibilang penelitian tersebut salah kaprah dengan mitos yang beredar. Ada banyak hal yang mempengaruhi hasil tes tersebut. Jadi, bukan karena musik saja, kan?

Di sisi lainnya, ada kemungkinan mitos tersebut dihembuskan sekedar untuk menggenjot penjualan CD musik klasik. Karena faktanya, memang belum ada satupun penelitian yang mengarah pada pernyataan bahwa musik klasik bisa meningkatkan IQ anak.

Adapun penelitian yang pernah ada adalah mengenai hubungan antara anak yang belajar memainkan musik pada usia tertentu dengan tingkat konsentrasi dan daya ingat anak. Namun, belum kepada persoalan peningkatan IQ anak.

Jadi kita bisa menyimpulkan bahwa pernyataan tersebut hanyalah mitos yang tidak jelas kebenarannya.

2. Sering Mengajak Anak Berbicara dengan Bahasa Isyarat Membuat Anak Lebih Cepat dapat Berbicara.

Bahasa isyarat yang dimaksud bukanlah bahasa yang sering digunakan untuk alat komunikasi dengan atau antar tuna rungu. Bahasa isyarat di sini adalah berpa bantuan tangan atau mimik ketika sedang berkomnikasi dengan bayi. Mungkin anda sering melakukannya kepada si kecil. Hal ini sebetulnya sah-sah saja, bahkan sebuah penelitian berhasil membuktikan bahwa bayi yang diajarkan bahasa isyarat lebih cepat berbicara 3-4 bulan dibandingkan yang tidak diajarkan bahasa isyarat. Tapi, lagi-lagi hal tersebut tidak harus difahami secara sporadis. Ketika orang tua berbicara dengan anak, kerap kali ia menyertainya dengan berbicara seperti biasa. Jadi masih ada pertanyaan apakah memang hasil tersebut disebabkan "hanya" karena mengajarkan bahasa isyarat? Atau bisa jadi karena hal lain, misalnya imbas perhatian orang tua atau hal lainnya.

Kendati belum ada penelitian yang sifatnya khusus mengenai mitos ini, sehingga faktanya masih perlu dipertanyakan, namun dalam hal ini bukan berarti pula kita harus menjauhi bahasa isyarat. Menggunakan bahasa isyarat saat berkomunikasi dengan anak pasti memiliki manfaat terhadap perkembangan anak.

3. Menggunakan Alat Bantu Jalan pada Bayi Akan Menghambat Kemampuan Bayi dalam Berjalan

Beberapa penelitian menunjukkan, memang ada keterlambatan yang terjadi pada anak yang menggunakan alat bantu jalan seperti baby walker dibanding yang tidak menggunakannya. Namun, masalah lain lebih penting untuk diperhatikan yaitu resiko terjatuh. Ada banyak kecelakaan yang terjadi saat bayi menggunakan alat bantu jalan. Anak masih belum mengetahui dengan baik bagaimana situasi lingkungannya. Kontrolnya juga masih kurang. Mungkin anak tampak bahagia, namun itu bukan jaminan penggunaan alat bantu juga baik untuk mereka. Belajar berjalan secara alami akan lebih baik bagi mereka. Mereka harus beradaptasi dengan benda-benda yang dipijaknya, mengatur keseimbangan, dan lain-lain. Maka, mitos ini bisa dikatakan "mendekati benar."

4. Air Susu Ibu adalah Asupan Terbaik 
Air susu ibu memang memiliki banyak manfaat untuk bayi, namun di sisi lainnya ada pula ibu yang tidak bisa memberikan ASI untuk bayinya. Ketika itu terjadi maka anda tidak perlu berkecil hati karena masih banyak alternatif makanan lain yang juga baik untuk bayi. ASI memang asupan terbaik, namun ia bukanlah ramuan ajaib. Banyak hal yang mempengaruhi ASI, jika asupan ibunya kurang baik, ia juga bisa jadi kurang bagus. Namun, bagi anda yang mampu memberikan ASI, tidak memberikan ASI kepada bayi berarti telah menyia-siakan peluang bagus, mudah, dan mudah untuk anda anda.

Terimkasih sudah berkunjung ke Blog Pengetahuan. Budayakan untuk berkomentar yang baik dan sesuai dengan materi postingan, komentar yang terlalu singkat kami anggap Spam dan tidak kami tanggapi
EmoticonEmoticon