8 Gangguan kulit pada bayi ini disertai dengan gejala, penyebab, dan bagaimana solusinya.
Bayi bukanlah orang dewasa mini. Di banding orang dewasa, kulit bayi
memiliki perbedaan cukup signifikan pada segi fungsinya. Kulit mereka
cenderung lebih sensitif terhadap terjadinya iritasi dan juga terhadap
infeksi. Kulit bayi cenderung lebih mudah terkena berbagai gangguan.
Sebagai contoh kecil adalah ruam popok dan biang keringat. Oleh karena
itu mereka perlu perawatan kulit secara khusus. Apa saja gangguan yang
biasa muncul pada bayi? seperti apa gejalanya? Penyebabnya? Dan
bagaimana solusi terbaiknya?
Solusi: Jika terkena gangguan kulit yang satu ini, segeralah
untuk mengganti popok setelah bayi buang air. daerah popok harus
dibersihkan secermat mungkin dan usahakan agar tetap kering. Oleskan
daerah tersebut dengan krim atau salep yang mengandung zinc oxide.
Penyebab: Munculnya gangguan kulit ini yaitu karena adanya infeksi yang disebabkan jamur. Jamur itu sendiri disebut jamur kandida yang biasanya hidup di sekitar mulut dan usus.
Solusi: Gunakan obat khusus pengusir jamur. konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
- Jerawat pada Bayi
Gejala: Ternyata bukan hanya orang dewasa yang bisa jerawatan.
Bayi pun bisa jerawatan. Sebetulnya ini bukan jerawat dalam arti
sebenarnya, namun bisa dibilang "mirip" jerawat. Di sebut jerawat karena
mungkin letaknya berada di bagian wajah bayi dan bentuknya seperti
bintik-bintik merah menyerupai jerawat. Itulah gejalanya secara umum.
Penyebab: Penyebab Jerawat pada bayi ini adalah karena pengaruh
hormon androgen ibu pada waktu melahirkan. Hormon androgen ini memang
umumnya banyak dimiliki pria, namun sektar 10-20% perempuan kelebihan
hormon androgen. Hormon yang juga disebut sebagai hormon testoid ini (lihat pengertian hormon androgen di wikipedia)
sebetulnya juga berguna bagi perempuan, diantaranya untuk meningkatkan
gairah seksual, mencegah osteoporosis, dan menjaga mood tetap stabil.
Namun, tentunya berbahaya jika berlebih. Hormon androgen ini bisa
dikurangi dengan menonsumsi obat-obatan antiandrogen. Mengenai hal ini,
sebaiknya dibicarakan dengan dokter terlebih dahulu.
Solusi: Jika bayi terkena jerawat, kurangi efek berlanjut dengan
menjaga wajah bayi tetap bersih dan kering, sebisa mungkin segera
bersihkan air liur bayi yang menetes karena bisa mengiritasi ruam yang
ada.
- Gangguan Kulit Bayi berupa Ruam Popok
Gejala: Jenis gangguan kulit pada bayi yang satu ini sepertinya
paling populer diantara yang lainnya setelah biang keringat yang nanti
akan dibahas. Gejala dari ruam popok adalah munculnya bercak-bercak
kemerahan atau iritasi kulit yang terjadi di sekitar popok bayi.
Penyebab: Ruam popok terjadi karena peradangan kulit akibat
terlalu lama terkena urin atau kotoran bayi. Gangguan ini bisa juga
terjadi karena adanya reaksi terhadap deterjen tertentu. Secara umum ini
disebabkan karena kurangnya kelembaban kulit.
- Biang Keringat pada Bayi
Gejala: Biang keringat biasanya muncul di area wajah dan
lipatan-lipatan pada tubuh bayi tempat keringat biasanya menumpuk.
Gejala umum biang keringat yaitu ruam kecil yang kemerahan dan menonjol
di daerah-daerah tersebut di atas. Ia menghasilkan sensasi gatal dan
panas.
Penyebab: Biang keringat ini disebabkan karena tersumbatnya kelenjar keringat pada bayi.
Solusi: Jika biang keringat menyerang bayi anda, usahakan untuk menghindari pakaian dengan bahan yang sulit menyerap keringat, pemakaian baju yang terlalu tebal, atau berlapis, dan hindari pula pakaian bayi yang terlalu ketat. Usahakan bayi berada di ruangan yang sejuk. Dan jika bayi anda berkeringat, segera seka dengan handuk yang lembut yang telah dibasahi dengan sedikit air, kemudian keringkan. Gantilah baju bayi sesering mungkin. Jika waktunya mandi, mandikan bayi dengan air hangat-hangat kuku. Pemakaian bedak diperbolehkan jika belum muncul komplikasi. Sebelum menaburi bedak atau bedak kocok dingin, bersihkan dan keringkan kulit bayi terlebih dahulu. Baca juga tips mengajak bayi bepergian
Gejala: Kulit bayi tampak kering seperti bersisik, terutama di wilayah kulit yang terbuka.
Penyebab: Gangguan ini disebabkan karena kelembaban kulit yang kurang.
Solusi: Hindari produk kosmetika bayi yang mengandung deterjen, pewarna, dan pewangi. silahkan menggunakan lotion khusus untuk bayi di daerah yang terinfeksi secara teratur. Di sarankan juga untuk mengurangi frekuensi mandi.
Gejala: Pada kulit bayi, biasanya di daerah pipi, mulut, lidah, dan sekitar anus terdapat bercak putih atau krem yang sedikit timbul.Penyebab: Biang keringat ini disebabkan karena tersumbatnya kelenjar keringat pada bayi.
Solusi: Jika biang keringat menyerang bayi anda, usahakan untuk menghindari pakaian dengan bahan yang sulit menyerap keringat, pemakaian baju yang terlalu tebal, atau berlapis, dan hindari pula pakaian bayi yang terlalu ketat. Usahakan bayi berada di ruangan yang sejuk. Dan jika bayi anda berkeringat, segera seka dengan handuk yang lembut yang telah dibasahi dengan sedikit air, kemudian keringkan. Gantilah baju bayi sesering mungkin. Jika waktunya mandi, mandikan bayi dengan air hangat-hangat kuku. Pemakaian bedak diperbolehkan jika belum muncul komplikasi. Sebelum menaburi bedak atau bedak kocok dingin, bersihkan dan keringkan kulit bayi terlebih dahulu. Baca juga tips mengajak bayi bepergian
- Kulit Bayi Kering
Gejala: Kulit bayi tampak kering seperti bersisik, terutama di wilayah kulit yang terbuka.
Penyebab: Gangguan ini disebabkan karena kelembaban kulit yang kurang.
Solusi: Hindari produk kosmetika bayi yang mengandung deterjen, pewarna, dan pewangi. silahkan menggunakan lotion khusus untuk bayi di daerah yang terinfeksi secara teratur. Di sarankan juga untuk mengurangi frekuensi mandi.
- Bisul pada Bayi
Gejala: Gejalanya kurang lebih seperti bisul pada orang dewasa.
Ada benjolan berwarna kemerahan di daerah tertentu, biasanya di daerah
kulit yang sering bersinggungan atau sering tertekan. Bisul ini cukup
mengganggu, lumayan nyeri. Setelah satu atau dua hari, mata bisul,
berupa bintik putih di dalam benjolan merah akan keluar dengan
sendirinya.
Penyebab: Bisul disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri
tertentu yang terjadi di kulit bagian dalam. Secara umum disebabkan
karena kurangnya menjaga kebersihan bayi.
Solusi: Bisul biasanya akan pecah dengan sendirinya setelah
beberapa hari. Untuk menghindari penyebaran infeksi, jangan sekali-kali
memecahkan bisul secara paksa. Penanganannya bisa dengan cara
membersihkan kulit bayi secara lembut menggunakan air dan antiseptik.
- Jamur
Penyebab: Munculnya gangguan kulit ini yaitu karena adanya infeksi yang disebabkan jamur. Jamur itu sendiri disebut jamur kandida yang biasanya hidup di sekitar mulut dan usus.
Solusi: Gunakan obat khusus pengusir jamur. konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
- Kerak Topi atau Dermatitis Seboroik
Gejala: Seperti namanya, gangguan ini biasanya terjadi di kulit
kepala berupa ruam berkerak, berwarna kuning sedikit kecoklatan. Ini
biasanya terjadi pada bayi yang berusia 3 minggu sampai 3 bulan. Kerak
topi bisa menyebar ke daerah leher, ketiak, dan belakang telinga. Jika
kemudian ruam kerak ini muncul di aera popok bayi, maka disebut
dermatitis seboroik yang merupakan salah satu jenis eksema.
Penyebab: Kerak topi dan atau dermatitis seboroik disebabkan
karena aktifitas kelenjar minyak berlebih. Bayi biasanya belum memiliki
cukup banyak rambut sehingga kurang bisa menyerap kadar minyak yang
dihasilkan kulit kepala. Kerak tersebut terbentuk karena adanya
debu-debu yang menempel pada minyak tersebut.
Solusi: Sebetulnya kerak topi ini biasanya akan menghilang dengan
sendirinya pada usia bayi sekitar 4 minggu. Namun, tentunya bukan
berarti harus kita biarkan begitu saja. Sesekali oleskan minyak bayi
pada kulit kepala bayi yang terdapat kerak, kemudian biarkan selama
kurang lebih 3-4 jam. Setelah itu bersihkan dengan menggunakan shampo
bayi dan pijat perlahan. Sikat kulit kepala bayi perlahan dengan sisir
bayi yang lembut.
- Eksema
Gejala: Gangguan ini biasanya terjadi di sekitar wajah, siku, dan di belakang lutut bayi. Kulit bayi tampak bersisik kemerahan dan menimbulkan gatal.
Penyebab: Gangguan kulit bayi yang satu ini disebabkan karena
reaksi alergi terhadap makanan tertentu. Biasanya makanan yang
mengandung gandum, dan susu. Bisa juga reaksi alergi dari kulit atau
bulu hewan dan deterjen. Keadaan emosi bayi juga bisa menjadi pemicu
eksema ini.
Solusi: Kurangi frekuensi mandi. Jaga kulit bayi agar tidak
terlalu kering. Oleskan daerah kulit bayi yang terinfeksi dengan salep
atau krim yang mengandung kortikosteroid potensi lemah.
Terimkasih sudah berkunjung ke Blog Pengetahuan. Budayakan untuk berkomentar yang baik dan sesuai dengan materi postingan, komentar yang terlalu singkat kami anggap Spam dan tidak kami tanggapi
EmoticonEmoticon