Sedang ramai di media sosial dan elektronik tentang kasus Ahok. Ya, kasus Ahok
sampai sekarang masih terlihat seksi untuk diperbincangkan. Karena satu
orang ini, kini selalu mendapat serangan bertubi tubi. Jika kemarin dia
harus berhadapan dengan FPI, akan tetapi kali ini dia berhadapan dengan
warga NU Nusantara.
Salah satu
penyebab Ahok ditentang warga NU adalah sikap pernyataan pengacaranya,
yakni akan melaporkan polisi KH. Ma’ruf Amin. Pernyataan itu ternyata
tidak hanya membuat gaduh di Jakarta saja, namun menjadi gaduh tingkat
nasional. Seluruh kader NU, baik IPNU, ANSOR, dan Juga Banser, siap
mendukung KH. Ma’ruf Amin jika benar benar dilaporkan ke polisi. Warga
NU akan siap jihad ke Jakarta dari berbagai pelosok negeri ini.
Atas
pernyataan inilah, Ahok Kemudian melakukan minta maaf terhadap KH.
Ma’ruf Amin. Sebab dia merasa selama ini yang mendukung dirinya adalah
dari kalangan NU. Maka, dia merasa bersalah dan meminta maaf kepada
petinggi NU, yakni KH. Ma’ruf Amin.
Waspada Jebakan Betmen
Situasi
yang memanas ini ternyata dimanfaat sejumlah pihak untuk menciptakan
kondis bangsa kita menjadi tidak aman. Walaupun ramai di medosos, tetap
saja dampaknya akan terasa sampai dunia nyata, sebagaimana pada demo 212
kemarin.
Mereka yang
senang adalah yang punya kepentingan. Sejumlah nitizen menganalisis,
ketika sudah tidak mempan mengadu domba lewat FPI, pindah dengan jalur
lain dengan lewat NU. Siapa yang diuntungkan?
Mereka yang
diuntungkan adalah orang orang Islam garis keras, radikal. Mereka akan
senang melihat morat maritnya negara ini. Karena, NU sudah ikut campur
menghadapi situasi kondis bangsa yang sedang tidak kondusif sejak tahun
lalu. Hal ini disebabkan NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia akan banyak massa yang terlibat. Ibaratnya, Ahok membangunkan macan yang sedang tidur.
Makanya,
sebaiknya jika Ahok sudah meminta maaf terhadap KH. Ma’ruf Amin, hadapai
dengan lapang dada. Ahok sudah menunjukkan i’tikad baik, karena dia
selama ini sudah dibela NU. Sangat tidak etis jika Ahok menusuk NU dari
belakang.
Masalahnya,
media saja yang selalu menciptakan opini publik kurang nyaman. Apalagi
sekarang ini, media abal-abal produksi medsos banyak bertebaran.
Sehingga sangat banyak terjadi provokasi yang belum tentu kebenarannya.
Terimkasih sudah berkunjung ke Blog Pengetahuan. Budayakan untuk berkomentar yang baik dan sesuai dengan materi postingan, komentar yang terlalu singkat kami anggap Spam dan tidak kami tanggapi
EmoticonEmoticon