VIROLOGI
I. SEJARAH
VIROLOGI
Virologi adalah cabang
microbiologi yang mempelajari makhluk sub organisme terutama virus. Dalam
perkembangannya, virologi memiliki posisi strategis dalam kehidupan dan banyak
dipelajari karena bermanfaat bagi industri farmasi dan pestisida. Virologi juga
menjadi perhatian pada bidang kedokteran, kedokteran hewan, peternakan,
perikanan dan pertanian karena kerugian yang ditimbulkan virus dapat bernilai
besar secara ekonomi.
II. PENGERTIAN VIROLOGI
Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
virus, mikroorganisme yang dapat membahayakan sebagai agen penyebab penyakit seperti influenza dan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Namun
disisi lain virus juga memiliki kegunaan positif dalam kedokteran. yang
digunakan dalam imunisasi dan juga dalam memberikan gen baru ke dalam. genom
suatu organisme untuk efek yang berguna.
Virus
adalah organisrne subselulerr yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri
sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Berdiameter 20-30
nm. Genom hanya terdiri dari satu jenis asam nukleat (RNA atau DNA). Unit
infektif di sebut virion. Virus hanya aktif di dalam sel sedangkan di luar sel
virus tidak aktif. Virologi dapat
dianggap sebagai wilayah mikrobiologi mencakup semua aspek virus, dari evolusi,
struktur,
siklus hidup, dan fungsi terhadap penyakit yang disebabkan oleb virus dan
pertahanan inang terhadapnya.
III. SIFAT UMUM VIRUS
Virus adalah agen infeksius terkecil (dengan diameter antara 20 nm sampai
kira-kira 300 nm) yang hanya mempunyai 1 jenis asam nukleat (RNA atau DNA)
sebagai genom mereka. Asam nukleat terbungkus mantel protein yang dikelilingi
oleh membran dari lipid. Unit infeksius secara keseluruhan disebut virion.
Dalam lingkungan ekstraseluler virus akan diam (inert). Virus hanya akan mengalami replikasi di dalam
sel hidup dengan menjadi parasit pada: tingkat gen. Asam nukleat virus
mengandung informasi penting untuk bisa menghasilkan keturunannya yaitu dengan
cara memprogram sel inang yang diinfeksinya agar mensintesis makromolekul
virus-spesifik. Setiap siklus replikasi menghasilkan asam nukleat dan mantel
protein virus dalam jumlah yang banyak. Mantel protein virus bergabung
bersama-sama membentuk kapsid yang berfungsi membungkus dan menjaga stabilitas
asarn nukleat virus terhadap lingkungan ekstraseluler. Selain itu juga
berfungsi untuk mempermudah penempelan serta penetrasi virus terhadap sel baru
yang dapat dimasukinya. Infeksi virus terhadap sel inang yang dimasukinya bisa
berefek ringan atau bahkan tidak berefek sama sekali namun mungkin juga bisa
membuat sel inang rusak atau bahkan mati.
Virus
bervariasi dalam hal struktur, organ genom, ekspresi maupun strategi replikasi
dan transmisinya. Demikian pula dengan inang untuk satu virus, bisa sangat luas
atau juga bisa sangat terbatas. Virus diketahui bisa menginfeksi organisme
bersel satu seperti mikoplasma, bakteri, alga dan semua binatang atau tanaman
tingkat tinggi.
IV. Susunan virus
Virus
terdiri dari:
a. Kepala, bentuk persegi delapan yang di dalamnya mengandung materi genetik. (asam nukleat) virus (DNA/RNA). Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi
kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Ekor, merupakan selubung memanjang (tubus),
berfungsi sebagai alat penginfeksi. Ekor virus merupakan alat untuk menempel
pada inangnya. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
c. Serabut ekor,
merupakan serabut yang tumbuh dibagian ujung ekor. Berfungsi sebagai penerima
rangsang {resepfor). Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri
atas kapsomer. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai
pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
d. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni
DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA
merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus
dapat dibedakan menjadi virus (DNA) dan virus RNA.
Bagian kepala dan ekor
virus diselubungi oleh kapsid. Kapsid tersusun atas unit-unit kecil yang disebut kapsomer. Nukteokapsid
(asam nukleat daa kapsid) beberapa virus ada yang dilapisi pembungkus yang
disebut selubung/kulit (envelope) yang dapat terdiri atas Lipoprotein atau
glikoprotein.
V. ISTILAH DAN DEFINISI DI DALAM VIROLOGI
Kapsid: Mantel protein yang membungkus genom asam
nulkeat.
Kapsomer: Unit morfologik yang terlihat dengan
mikroskop elektron, terletak di
atas permukaan icosahedral partikel virus
atas permukaan icosahedral partikel virus
Virus lemah: Sebuah partikel virus yang secara fungsional
mengalami kekurangan dalam beberapa aspek replikasi.
Amplop: Sebuah membran lipid yang mengelilingi
partikel virus. Ini diperoleh melalui proses pertunasan yang menembus membran
sel selama pematangan virus. Glikoprotein yang dikodekan oleh virus ditunjukkan
di atas permukaan amplop. Proyeksi ini disebut peplomers.
Nukleokapsid: Suatu komplek protein asam nukleat yang
mewakili bentuk bungkus gen virus. Istilah ini biasanya digunakan dalam kasus
dimana nukleokapsid adalah substruktur dari komplek partikel virus yang lebih
banyak.
Unit struktur: Prctein dasar yang membentuk dinding
mantel. Struktur ini biasanya terdiri dari kumpulan lebih dari satu sub unit
protein yang tidak sama (non identik). Unit struktur ini sering dianggap
sebagai sebuah protomer.
Sub unit: Sebuah rantai polipeptid virus yang
terkumpul menjadi satu.
Virion: Partikel virus lengkap. Pada beberapa
contoh (papovavirus, picornavirus), virion identik dengan nukleokapsid. Pada
virion komplek yang lain (virus herpes, orthomyxovirus), di sini meliputi
nukleokapsid plus amplop yang mengelilinginya. Struktur
ini (virion) membantu pemindahan asam nukleat viral dari satu sel ke
sel lain.
VI. Dasar Klasifikasi Virus
Sifat dasar yang digunakan dalam klasifikasi
virus adalah :
1. Jenis asam nukleat, DNA atau RNA; beruntai tunggal atau ganda
2.
Ukuran dan morfologi, termasuk tipe
simetris, jumlah kapsomer dan dan
adanya selaput
(envelope)
3. Adanya enzim-enzim
spesifik terutamaa polimerase RNA dan DNA yang penting dalam proses replikasi
gen dan neurominidase yang penting untuk pelepasan partikel virus tertentu
(misal influenza) dari sel-sel yang membentuknya
4. Kepekaan terhadap
zat kimia dan keadaan fisik. terutama eter
5. Sifat-sifat imunologik
VII. PROSES EVOLUSI VIRUS
Asal
mula virus tidak diketahui dengan pasti. Terdapat perbedaan yang mendalam
diantara virus RNA, virus DNA dan virus yang mempunyai keduanya (RNA dan DNA)
sebagai material genetik selama tahap diferensiasi dari siklus hidup mereka.
Hal ini bisa dimengerti, karena perbedaan jenis agen mungkin diakibatkan dari
perbedaan asal mulanya. Ada 2 teori asal mula virus yang dapat terangkum
seperti di bawah ini:
(1)
Virus mungkin berasal dari DNA., RNA atau dari kedua komponen asam
nukleat sel inang. Kemudian virus ini dapat melakukan replikasi secara autonom
dan lambat laun secara independen. Virus ini mirip dengan gen yang telah
diambil isinya sehingga virus akan muncul menjadi sel yang independen. Beberapa
jenis virus berhubungan dengan bagian gen sel yang memberi kode protein pada
daerah fungsional. Beberapa virus terkecil mungkin mengalami evolusi dengan
cara ini.
(2) Virus mungkin mengalami
degenerasi bentuk dari parasit intraseluler. Namun begitu tidak ada bukti bahwa virus
berevolusi dari "bakteri, walaupun organisme intraseluler obligat yang
lain bisa terjadi, seperti rickettsia dan chlamedia. Tetapi virus pox terlalu
besar dan komplek dimana mereka mungkin mewakili hasil evolusi dari beberapa
sel nenek moyang.
VIII. Klasifikasi Virus
Klasifikasi
virus dapat dibedakan berdasarkan asam nukleatnya yaitu :
1. Virus DNA
Sebuah
virus DNA adalah virus yang memiliki DNA sebagai materi genetik dan bergantung
pada DNA untuk mereplika diri, menggunakan
DNA polinerase. Klasifikasi
virus DNA terdiri dari:
•
Bentuk
kapsid
•
Ada tidaknya selubung (envelop) dari virion
•
Tahan
tidaknya terhadap eter
•
Tempat berlangsungnya replikasi virus di dalam sel yang terinfeksi virus
•
Diameter
virus
Contoh
virus DNA adalah
sebagai berikut :
-
Parpoviridae. Papovaviridae (plyoma,
pappiloma simian vacuolating
virus}
-
Adenoviridae
-
Iridoviridae
-
Herpetoviridae (herpes simpleks, varicella, ebsteinbarr, CMV)
-
Poxivirus (variola)
-
Hepadnavinis.
2. Virus RNA
Virus RNA adal«h virus yang
memiliki RNA (asam ribonukleat) sebagai materi
genetik.Asam. nukleeat yang dimiliki biasanya RNA beruntai tunggal (single stranted RNA / ssRNA)
tetapi mungkin RNA bcruntai ganda (double
stranded RNA I dsRNA).
Contoh virus RNA adalah
sebagai berikut :
o Pikomavirus (polio virus, echovirus,
coxsaki
virus)
o Rhinovirus
o Kalivirus
o Reovirirdae,
o Retrovirus. Togavirus
o Falvivirus
o Arenavirus
o Koronavirus
o Rabdoviridae (rabies)
o Retrovirus
o Bunyavirus
o Ortomiksovirus (influenza)
o Paramikso virus
o Rabdovirus.
IX. VIRUS YANG
MENYEBABKAN PENYAKIT
1.
Virus Hepatitis
Hepatitis A :
Virus Picornaviridae
Hepatitis B :
Hepadnaviridae
Hepatitis C :
Flaviviridae
Hepatitis E :
Calciviridae
Hepatitis
G : Flaviviridae
Hepatitis
D : Tidak terklasifikasi
2.
Virus
HIV : Lentivirus
3.
Virus
Influenza : Orthomycovirus
4.
Virus
Herpes : Herpes Simplex, Varicela Zoster
5.
Virus
Gondong : Paramicovirus
6.
Virus
Rabies : Rhabdovirus
Lebih dari 300
virus tertentu telah diketahui, menginfeksi dan menyebabkan lebih dari 50
sindroma yang berbeda.
X. PRINSIP PENTING yang berhubungan dengan PENYAKIT
VIRUS :
1.
Banyak
infeksi virus bersifat subklinis
2.
Penyakit
yang sama dapat disebabkan oleh virus yang berbeda
3.
Virus
yang sama bisa menyebabkan
penyakit yang berbeda
4.
Penyakit
yang dihasilkan tidak ada hubungannya dengan morfologi virus
5.
Hasil
keluaran dari kasus yang khusus ditentukan oleh interaksi dari virus dengan
inang yang dipengaruhi oleh genetika masing-masing
XI. INFEKSI virus pada manusia berdasarkan jalan masuknya.
1.
SALURAN
PENCERNAAN VARICELLA VIRUS, RUBELLA VIRUS, SMALPOCX VIRUS, MUM VIRUS
2.
MULUT
DAN SALURAN INTESTINAL yaitu CYTOMEGALO VIRUS, Hepatitis A VIRUS
3.
KULIT
: Herpes Simplex Virus, Papiloma Virus
4.
INJEKSI
: Hepatitis B Virus, Cytomegalo Virus
GIGITAN : Rabies virus, Yellow Pafev Virus
XII. PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
1. Kemoterapi : penggunaan obat-obatan zat
kimia yang digunakan untuk memperlambat penyebaran atau bahkan membunuh sel kanker.
2. Thiosemicarbonbazone
: per oral, cacar, menghanbat translasi virus.
3. Amantadine
(symmetrel) : dengan cara
menghambat penembusan virus untuk beberapa strain
influenza.
4. Iododeoksiuridin (stoxil, IUdR,
idoxuridine): menghambat sintesis asam nukleat virus untuk infeksi korne oleh
virus herpes simpleks tipe 1.
5. Arabinosil:
menghambat sintesis asam nukleat, untuk herpes dan vaccinia
6. Asikloguaosin (acyclovir, zovirax) : anti
herpes manghambat kegiatan DNA polymerase virus.
Penyakit-Penyakit Yang Disebabkan Bakteri Dan Virus
PENYAKIT-PENYAKIT YANG DISEBABKAN KARENA
INFEKSI BAKTERI
TUBERKULOSIS PARU (TBC)
Tuberkulosis Paru atau TBC adalah penyakit
yang disebabkan bakteri Mycrobacterium tuberculosi dan Mycrobacterium bovis.
Bakteri tersebut mempunyai ukuran 0,5-4 Mikron x 0,3-0,6, micron dengan bentuk
tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai selabung,
tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid. Penyakit ini
ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien TBC batuk dan
percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat
bernafas.
DIFTERIA
Difteria adalah penyakit yang jarang
terjadi, biasanya menyerang remaja dan orang dewasa. Penyebab dari penyakit ini
adalah bakteri Corynebacterium diphtheria. Penyakit ini mempunyai dua bentuk
yaitu yang pertama Tipe Respirasi yang disebabkan oleh strain bakteri yang
memproduksi toksin (toksigenetik) yang biasanya mengakibatkan gejala berat
sampai meninggal, sedangkan bentuk yang kedua yaitu Tipe Kutan yang disebabkan
oleh strain toksigenetik maupun non-toksigenetik umumnya gejalanya ringan
dengan peradangan yang tidak khas. Penularan penyakit ini terjadi melalui
droplet saat penderita (karier) batuk, bersin, dan berbicara. Akan tetapi, debu
atau muntahan si penderita juga bisa menjadi media penularan.
PERTUSIS
Pertusis adalah penyakit infeksi saluran
napas akut yang terutama menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh
bakteri Bordetella pertusis (Haemophilus pertusis). Bordetella pertusis
termasuk kelompok kokobasilus Gram-negatif, tidak bergerak dan tidak berspora.
Bakteri ini memerlukan media untuk tumbuh seperti media darah-gliserin-kentang
(Bordet-Gengou) yang di tambah penisilin untuk menghambat pertumbuhan organism
lainnya. Bakteri ini berukuran panjang 0,5-1µm dan diameternya 0,2-0,3µm.
Penularan penyakit ini melalui droplet dan sebagian besar bayi tertular oleh
saudaranya dan kadang-kadang oleh orangtuanya.
TETANUS NEONATORUM
Tetanus adalah penyakit kekakuan otot
(spasme) yg disebabkan oleh eksotoksin (tetanospasmin) dari organism penyebab
penyakit tetanus dan bukan oleh organismenya sendiri. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Clostridium tatani yang merupakan bakteri Gram-positif berbentuk
batang dengan spora pada sisi ujungnya sehingga mirip dengan pemukul genderang.
Bakteri tetanus bersifat obligat anaerob yaitu berbentuk vegetative pada
lingkungan tanpa oksigen dan rentan terhadap panas serta disinfektan.
Penularannya itu dengan cara Tetanus masuk kedalam tubuh manusia biasanya
melalui luka yang dalam dengan suasana anaerob (tanpa oksigen) sebagai akibat
dari kecelakaan, luka tusuk, luka operasi, karies gigi, pemotong tali pusat,
dll.
DEMAM TIFOID
Demam Tifoid adalah infeksi akut pada
saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Salmonella
adalah bakteri Gram-negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella dan tidak
membentuk spora, Penularan Penyakit adalah melalui air dan makanan. Bakteri
salmonella dapat bertahan lama dalam makanan. Penggunaan air minum secara masal
yang tercemar bakteri sering menyebabkan terjadinya KLB. Vektor berupa serangga
juga berperan dalam penularan penyakit.
KUSTA
Penyakit Kusta adalah salah satu penyakit
menular yang masih merupakan masalah yang sangat kompleks. Masalahnya yang ada
bukan dari segi medisnya tetapi juga masalah ekonomi, sosial, budaya, serta
keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta bila tidak ditangani dengan
cermat dapat menyebabkan cacat. Penyebab penyakit kusta adalah bakteri
Mycobacterium leprae yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-8 mikron,
lebar 0,2-0,5 mikron, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu,
hidup dalam sel, dan bersifat tahan asam (BTA). Bakteri kusta banyak terdapat
pada kulit tangan, daun telinga dan mukosa hidung.
PES
Pes memiliki nama lain plague, sampar, La
peste dan penyakit ini sudah tertulis di kitab injil. Penyebab penyakit pes
adalah bakteri Yersinia pestis (Pasteurella pestis). Yersinia pestis adalah
basil Gram-negatif, tidak bergerak, dan tidak membentuk spora. Hewan
reservoirnya adalah rodensia (hewan pengerat), antara lain tikus, kelinci,
sedangkan vector penular penyakitnya adalah pinjal (kutu), dll. Penularan
penyakit ini ditularkan melalui cara ini, tikus liar menggigit manusia,
penularan dari manusia ke manusia lainnya terjadi melalui droplet dari pes
paru.
ANTRAKS
Antraks disebut juga malignant pustule,
malignant edema, Charbon, Regpicker disease, atau Woolsorter disease. Penyakit
antraks adalah penyakit ysng disebabkan oleh Bacillus anthracis pada binatang
ternak dan binatang buas yang bisa ditularkan ke manusia. Bacillus anthracis
adalah bakteri Gram-positif, tidak bisa bergerak, berkapsul dan mampu membentuk
spora. Pembentukan spora terjadi pada keadaan aerob dan sedikit kalsium, yaitu
di alam terbuka seperti di tanah atau udara luar. Bakteri ini mempunyai ukuran
1-2 µm X 5-10 µm, berbentuk batang, ujung batang berbatas tegas, tersusun
berderet-deret yang membentuk formasi seperti ruas bambu. Penularan antraks
pada manusia biasanya melalui cara, kontak langsung dengan kulit manusia yang
lesi,dll.
LEPTOSPIROSIS
Leptospirosis adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh bakteri leptospira. Penyakit ini disebut juga Weil disease,
Canicola fever, Hemorrhagic jaundice, Mud fever, atau Swineherd disease. Genus
Lestospira yang termasuk dalam ordo Spirochaete dari family Trepanometaceae
adalah bakteri yang berbentuk seperti benang dengan panjang 6-12 µm. spesies
Leptospira interrogans adalah spesies yang dapat menginfeksi manusia dan hewan.
Infeksi pada manusia dapat terjadi melalui kontak dengan air, tanah, dan lumpur
yang tercemar bakteri, kontak dengan organ, darah, dan urin hewan terinfeksi,
dll.
PENYAKIT-PENYAKIT YANG DI SEBABKAN
KARENA INFEKSI VIRUS
HIV-AIDS
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan juga dinamakan lymphadenopathy
associated virus (LAV). AIDS dikenal sebagai berbagai gejala dan infeksi yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh. Atau dengan kata lain, apabila
seseorang terjangkit virus HIV, maka orang tersebut tidak memiliki sistem
kekebalan tubuh, sehingga jika si penderita terkena flu atau penyakit lain maka
akan sulit sekali untuk sembuh. AIDS adalah penyakit yang mematikan dan belum
ada obat atau vaksinnya. AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Gejala dari
penderita AIDS adalah : demam, berkeringat di malam hari, mengalami
pembengkakan kelenjar, lemah, berat badan yang terus mengalami penurunan. AIDS
dapat ditularkan melalui hubungan seksual, air mani, cairan vagina, ASI,
transfusi darah, lapisan kulit dalam (membran mukosa), jarum suntik.
Kemungkinan kesempatan hidup penderita AIDS adalah 0% atau sama dengan tidak
mungkin.
POLIO
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh
genus enterovirus, terdapat 3 tipe yaitu tipe 1, 2, dan 3. Ketiga tipe virus
tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan. Tipe 1 adalah tipe yang paling mudah
diisolisasi, diikuti tipe 3, sedangkan tipe 2 paling jarang diisolisasi. Tipe
yang paling sering menyebabkan wadah adalah tipe 1, sedangkan tipe kasus yang
dihubungkan dengan vaksin di sebabkan oleh tipe 2 dan tipe 3. Polio menyebabkan
kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini masuk melalui mulut
kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui aliran darah dan menyerang
saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam. Balita
berusia 3 hingga 5 tahun rawan terserang polio, karena sistem imunitas balita
belum sekuat orang dewasa. Polio menular melalui kontak antar manusia, feces
yang terkontaminasi virus.
HEPATITIS
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus hepatitis A, B, non A dan non B. Pada Hepatitis B virus ini
mempunyai lapisan luar (selaput) yang berfungsi sebagai antigen HBsAg. Virus
ini mempunyai bagian inti dengan partikel inti HBcAg dan HBeAg. Hepatitis
dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus ini menyerang hati.
Penyebab penyakit hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya gangguan
metabolisme tubuh, mengkonsumsi alkohol, autoimun, komplikasi karena penyakit
lain, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi obat-obatan dll.
VARISELA (CACAR AIR)
Varisella adalah infeksi virus akut yang
ditandai dengan adanya vesikel pada kulit yang sangat menular. Penyakit ini
disebut dengan chicken pox, cacar air, atau varisela zoster. varisela
disebabkan oleh Herpesvirus varicellae atau human (alpha) herpes virus-3
(HHV3), Varicella-zoster-virus (VZV) merupakan anggota dari kelompok virus
herpes. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup. Disarankan untuk
menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini. Gejalanya adalah demam,
pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam kemerahan di tubuh berisi
cairan. Cacar air ini akan sembuh dengan sendirinya, jangan berusaha untuk
memecah cacar air tersebut, karena akan meninggalkan bekas luka. Penderita
hendaknya dikarantina agar tidak menularkan virus kepada orang lain, dan
usahakan tetap mandi agar terhindar dari kuman dan bakteri yang berkembang biak
pada kulit.
FLU BURUNG
Avian influenza atau flu burung atau
sampar unggas adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Al dari Famili
Orthomyxoviridae. ditularkan oleh unggas dan menyerang manusia. Negara di Asia
dikonfirmasi paling mudah terinfeksi virus H5N1. Virus H5N1 merupakan virus
yang ganas dan mematikan, delapan dari sepuluh penderita flu burung tidak dapat
diselamatkan. Pemerintah menetapkan aksi tanggap darurat terhadap virus H5N1
untuk mencegah terjangkitnya virus ini. Gejala flu burung adalah demam tinggi,
keluhan pernafasan dan bisa pula sakit perut. Penderita flu burung biasanya
telah melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus H5N1.
SARS
SARS (Severe acute respiratory syndrome)
atau sindrom pernafasan akut berat adalah penyakit sindrom saluran pernafasan
akut yang disebabkan oleh virus, yaitu virus SARS (Severe acute respiratory
syndrome). Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi Guangdong, Tiongkok dan
kemudian merebak menjadi sebuah wabah ke beberapa negara melalui bandara dimana
terdapat banyak orang dari berbagai negara. SARS dapat dikenali dengan beberapa
gejala seperti demam tinggi di atas 38 derajat celcius, batuk, radang
tenggorokan, gejala gastrointestinal, badan terasa pegal atau myalgia dan
gejala yang lainnya. SARS dapat diobati dan dapat disembuhkan.
RABIES
Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies
yang termasuk famili Rhabdovirus. Bentuk virus menyerupai peluru, berukuran
180nm dengan diameter 75nm dan pada permukaannya terlihat berbentuk-bentuk
paku-paku dengan panjang 9nm. Virus tersusun dari protein, lemak, RNA, dan
karbohidrat. Rabies adalah penyakit yang menyerang susunan saraf pusat yang
ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terkena rabies, antara lain:
anjing, kucing, dan kera. Virus kemudian menyerang sistem saraf yang
menyebabkan penderita mengalami gangguan saraf. Vaksin rabies ditemukan oleh
Louis.
Terimkasih sudah berkunjung ke Blog Pengetahuan. Budayakan untuk berkomentar yang baik dan sesuai dengan materi postingan, komentar yang terlalu singkat kami anggap Spam dan tidak kami tanggapi
EmoticonEmoticon