EKG (ELEKTROKARDIOGRAFI)
I. CARA MEMBACA
ATAU MENGHITUNG KOTAK KERTAS EKG
Sebelum membaca hasil rekam jantung, Anda terlebih
dahulu harus tahu bagaimana cara menghitung kotak (baik kotak kecil maupun
kotak besar) di kertas EKG. Cara membaca kotak dikertas EKG adalah dengan
mengetahui garis horizontal (garis datar) dan garis vertikal (garis ke atas).
Mengapa Anda harus mengetahui garis horizontal dan
vertical ini? Karena dengan mengetahui ini Anda akan mengetahui gambaran EKG
normal atau tidak. Dimana garis horizontal merupakan garis yang menggambarkan
waktu sedangkan garis vertical adalah garis yang menggambarkan voltase.
Dimana garis horizontal, satu kotak kecil bernilai
0,04 detik, maka satu kotak besar bernilai 0,2 detik ( hasil perkalian antara
0,04 x 5 kotak kecil). Sedangkan garis vertikal, satu kotak kecil bernilai 0,1
mV dan satu kotak besar 0,5 mV (hasil perkalian 0,1 mV x 5 kotak kecil).
Mungkin Anda bingung, apa itu kotak kecil apa itu
kotak besar? Anda bisa melihat penjelasan dari gambar berikut ini:
NB: Ingat! Pembacaan kotak ini berlaku untuk kalibrasi
1 miliVolt (umumnya perekam jantung menggunakan kalibrasi ini) yang akan
menimbulkan defleksi 10 mm, pada keadaan tertentu kalibrasi dapat diperbesar
yang akan menimbulkan defleksi 20 mm atau bisa juga diperkecil yang akan
menimbulkan defleksi 5 mm.
2. Menghitung Frekwensi Denyut Jantung
Ada 3 metode yang mudah dalam menghitung denyut
jantung, yaitu :
1. Menggunakan kotak sedang/besar
- Cara ini khusus untuk gambaran EKG dengan irama regular.
- Anda ambil RR interval dari lead mana saja, yang penting Gel R nya jelas.
- Dari RR interval itu, anda hitung berapa jumlah kotak sedang/besarnya.
- Setelah itu, 300 dibagi jumlah kotak sedang yang anda dapatkan dari RR interval tersebut.
- Jadi rumusnya 300 dibagi jumlah kotak sedang antara RR interval. atau
- Anda bisa menghitungnya langsung seperti gambar 26 dibawah ini.
2. Menggunakan kotak kecil
- Cara ini juga khusus untuk irama EKG yang regular
- Cara ini sangat akurat atau tepat, tapi membutuhkan waktu yang agak lama
- Caranya sama dengan cara pertama tadi, cuma anda harus mencari jumlah kotak kecil antara RR interval tadi.
- Setelah itu, 1500 dibagi jumlah kotak kecil yang anda temukan diantara RR interval tadi.
- Jadi rumusnya, 1500 dibagi jumlah kotak kecil diantara RR interval.
3. Menggunakan 6 detik
- Cara ini bisa digunakan untuk gambaran EKG yang regular maupun irregular.
- Ventrikel ekstra sistole atau komplek QRS yang abnormal adalah tetap kita namakan sebagai komplek QRS yang harus kita hitung pada perhitungan frekfensi jantung menggunakan cara ini.
- Caranya dengan memilih lead EKG strip yang panjang dan jelas (biasanya di lead II)
- Hitung komplek QRS dalam 6 detik.
- Berapa jumlah komplek QRS yang anda temukan, kemudian kalikan dengan 10.
- Perhatikan contoh EKG strip (gb :27), dalam 6 detik ditemukan normal beat sebanyak 7, jadi heart ratenya 7×10= 70x/menit.
- Anda juga bisa menggunakan 3 detik atau berapa saja, yang penting anda kalikan hasilnya 60.
- Kalau 3 detik, berarti jumlah normal beat yang anda temukan dikalikan 20.
Terimkasih sudah berkunjung ke Blog Pengetahuan. Budayakan untuk berkomentar yang baik dan sesuai dengan materi postingan, komentar yang terlalu singkat kami anggap Spam dan tidak kami tanggapi
EmoticonEmoticon