1.
Spiritual atau keyakinan spiritual
Spiritual
adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang maha kuasa dan maha
pencipta.Sebagai contoh seseorang yang percaya kepada allah sebagai pencipta
atau sebagai maha kuasa.Menurut Burkhardt (1993),spiritualitas meliputi aspek
sebagai berikut:
1. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak
diketahui atau ketidak pastian dalam kehidupan.
2. Menemukan arti dan tujuan hidup
3. Menyadari kemampuan untuk menggunakan
sumber dan kekuatan dalam diri sendiri
4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan
diri sendiri dan dengan yang Maha Tinggi
Dapat
disimpulkan kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan
tujuan hidup,kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan,dan
kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf.
2.
Kepercayaan atau (faith)
Mempunyai
kepercayaan atau keyakinan berarti mempercayai atau mempunyai komitmen terhadap
sesuatu atau seseorang.Secara umum agama atau keyakinan sepiritual merupakan
upaya seseorang untuk memahami tempat seseorang didalam kehidupan,yaitu bagai
mana seseorang melihat dalam hubungannya dengan lingkungan secara menyeluruh.
3.
Agama
Agama
merupakan suatu sistem ibadah yang terorganisasi atau teratur.Agama mempunyai
keyakinan sentral,ritual,dan praktek yang biasanya berhubungan dengan kematian,perkawinan
dan keselamatan atau penyelamatan (salvation).Agama
mempunyai aturan-aturan tertentu yang dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari
yang memberikan kepuasan bagi yang menjalankannya.Perkembangan keagamaan
individu merujuk pada penerimaan keyakinan,nilai, aturan dan ritual tertentu.
MANISFETASI
PERUBAHAN FUNGSI SPIRITUAL
Berbagai
perilaku dan ekspresiyang dimanifastikan klien seharusnya diwaspadai oleh
perawat, karena mungkin saja klien sedang mengalami masallah spiritual.
1.Ferbalisasi
distres
Individu
yang mengalami gangguan fungsi spiritual biasanya memferbalisasikan distres
yang dialaminya atau mengekpresikan kebutuhan untuk mendapatkan bantuan.
Misalnya : seorang istri mengatakan :”saya merasa bersalah karena saya seharusnya
mengetetahui lebih awal bahwa suami saya mengalami serangan jantung.
Perawat
juga perlu peka terhadap keluhan klien
tentang kematian atau merasa tidak berharga dan kehilangan arti hidup. Kepekaan
perawat, sangat penting dalam menarik kesimpulan dari verbalisasi klien tentang
distres yang dialami klien
2.Perubahan
perilaku
Perubahan
perilaku juga dapat merupakan manifestasi gangguan fungsi spiritual ada yang
bereaksi dengan perilaku ada yang bereaksi dengan perilaku mengintropeksi diri
dan mencari alasan terjadinya suatu situasi dan berupaya mencari fakta yang
dapat menjelaskan situasi tersebut, namun ada yang bereaksi secara emosional
dan mencari informasi serta dukungan dari kluarga atau teman.
Perasaan
bersalah, rasa takut despresi dan ansietas mungkin menunjukan perubahan fungsi
spiritual.
3.Perencanaan
Setelah
diagnosa keperawatan dan faktor yang berhubungan teridenfikasi,selanjutnya
perawat dan klien menyusun kreteria hasil dan rencana intervensi.Tujuan asuan
keperawatan pada klien yang mengalami distres spiritual harus difokuskan pada
menciptakan lingkungan yang mendukung praktek keagaman dan keyakinan yg
biasanya d lakukan.tujan d tetapakan secara induvidual dengan mempertimbangkan
riwayat kleyen .area beresiko dan tanda tandadisfungsi serta data objektif yang
relevan.
CONTOH:tujuan
kleyen dengan distres sepiritual meliputi,klien akan:
1. Mengindentifikasi
keyakinan spiritual yang memenuhi kebutuhan untuk memperoleh arti dan
tujuan,mencintai dan keterkaitan serta pengampunan.
2. Menggunakan
kekuatan keyakinan,harapan dan rasa nyaman ketika menghadapi tantangan berupa
penyakit,cidera atau krisis kehidupan lain.
3. Mengembangkan
praktik spiritual yang memupuk komunikasi dengan diri sendiri,dengan Tuhan dan
dengan dunia liar.
4. Mengekspresikan
kepuasan dengan keharmonisan antara keyakinan spiritual dengan kehidupan sehari
hari.
Hasil
yang diperkirakan pada klien dengan distres spiritual harus bersifat individual
dan meliputi kriteria klien akan:
1. Menggali
akar keyakinan dan praktik spiritual.
2. Mengindentifikasi
faktor dalam kehidupan yang menantang keyakinan spiritual.
3. Menggali
alternatif:mengingkari,memodifikasi atau menguatkan keyakinan;mengembangkan
keyakinan baru.
4. Mengindentifikasi
dukungan spiritual (membaca kitab suci,kelompok pengajian).
5. Melaporkan
atau mendemonstrasikan berkurangnya distres spiritual setelah keberhasilan
intervensi.
Pada
dasarnya perencanaan pada klien dengan distres spiritual dirancang untuk
memenuhi kebutuhan spiritual klien dengan:
1. Membantu
klien memenuhi kewajiban agamanya.
2. Membantu klien
mengunakan sumber dari dalam dirinya dengan cara lebih efektif untuk mengatasi
situasi yg sedang di alaminya
3. Membantu
kleyen mempertahankan atau membantu hubungan presonal yg d namit dengan maha
pencipta ketika sedang menghadapi pristiwa yg kurang mennyenangkan
4. Membantu
kleyen mencari arti keberadannya dan situasi yg sedang di hadapinya
5. Meningkatkan
perasaan penuh harapan
Memberikan
Terimkasih sudah berkunjung ke Blog Pengetahuan. Budayakan untuk berkomentar yang baik dan sesuai dengan materi postingan, komentar yang terlalu singkat kami anggap Spam dan tidak kami tanggapi
EmoticonEmoticon